ps : Adegan rada panas, yg masih kecil jangan baca deh.
Musik berdentum mengikuti aluran DJ. Lampu berkelap-kelip, membuat mata Nada lelah. Suara dari sound berbunyi keras, dengan bau alkohol yang sangat menyengat, Nada sudah tidak tahan lagi. Baru sekali ini Nada mencium bau alkohol. Dan ia langsung tidak suka, karena membuat kepalanya pening.
Nada menoleh ke arah Kevin, dan sepasang matanya langsung berjumpa dengan sepasang mata milik Kevin yang menyala.
"Lo ngapain liyatin gue kaya gitu Vin?" tanya Nada lirih sambil menahan rasa pusing di kepalanya.
Kevin sedikit menyudutkan bibirnya ke atas. "Gapapa," balasnya dusta karena jawaban yang benar adalah gadis itu malam ini terlihat sangat cantik, hingga mencuri perhatiannya.
Nada semakin merasa jika pandangannya memburam, kepalanya serasa diputar membuatnya refleks memegang dahi.
"Vin, pulang yuk!" ajak Nada agak memaksa.
"Nanggung Nad, sebentar lagi jam 10 acaranya udah mau dimulai," ujar Kevin menyakinkan.
Nada merasa telinganya berdengung, akibat kepalanya terlalu pusing. "Kevin gue mau pulang, kepala gue pusing!" Nada menyergah dan tanpa sadar tubuhnya oleng, tapi segera ditangkap oleh Kevin.
"Ya udah mending lo istirahat dulu ya, gue anter."
Nada tidak terlalu mendengar ucapan Kevin. Tangannya dilingkarkan pada leher cowok itu, sementara ia hanya pasrah mengikuti arah langkah kaki Kevin.
Nada sudah tidak lagi berada di ruangan remang-remang yang membuat matanya jengah. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, tetapi masih saja semuanya terlihat buram. Nada merasakan kepalanya terguncang, membuat rasa mual mulai muncul.
Dan saat itu juga ia merasa jika Kevin mengajaknya memasuki sebuah kamar hotel. Kevin menyunggingkan senyum dengan pikiran berkeliaran. Ia senang, ternyata semudah itu membodohi Nada. Sebenarnya ia telah menyiapkan sesuatu untuk cewek itu, tapi hanya dengan mencium bau alkohol, ternyata sudah membuatnya lemah tak berdaya.
Setelah memasuki kamar, Nada duduk di ujung kasur dengan pandangan mengerjap. Kevin tiba-tiba melepas rangkulannya, dan saat itu ia melihat cahaya terang dari pintu menghilang sebab pintu ditutup.
Nada merasa gelisah. Dengan sekuat tenaga ia mencoba berdiri. Namun, lagi-lagi langkahnya oleng hingga ia menarik mundur menabrak tembok.
Dengan bersandar dinding, Nada memejamkan mata, mengontrol pandangannya agar tidak kabur. Dan sialnya, ia malah merasa guncangan di kepalanya semakin bertambah parah.
Sayup-sayup Nada membuka mata, dan dengan pikiran setengah sadar ia merasa Kevin saat ini berjarak sangat dekat dengannya.
"Lo apaan sih Vin, gue mau pulang!" teriak Nada keras, sambil mendorong dada Kevin semampunya.
Kevin tak gentar, ia mendekat ke depan lagi mengunci tangan Nada.
"Gue mau bersenang-senang," ujarnya tepat di depan wajah Nada.
Nada memejamkan mata menahan sakit. Sementara Kevin dengan beraninya mengecup puncak rambut gadis itu sampai ke telinga.
"BRENGSEK!" umpat Nada seraya mendorong keras bahu Kevin.
Nada paham sekarang apa maksud cowok itu. Segera ia berlari dengan tertatih-tatih menuju pintu. Nada hampir saja meraih kenop pintu itu. Namun, sialnya Kevin dengan paksa membalikkan tubuh Nada, hingga ia menabrak pintu dan berhadapan lagi dengannya.
Kevin membelai halus rambut Nada yang menutupi wajah. Gadis itu merasa kacau, hingga mengembuskan napas gusar. Dengan kasar Kevin mengunci dagu Nada, agar menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lagu untuk Nada [COMPLETED]
Teen Fiction[Hanya sebatas cerita remaja.] SELESAI (25-07-18) Beautiful cover from @J_eliza_L Ito hanya Ito dan Nada hanya Nada, cerita ini bukan untuk diinspirasi dan dicopas. "Jangan bermain api jika tidak ingin tersulut panasnya To, jangan katakan cinta kala...