23. Ito Sial

1.5K 99 0
                                    

Langit malam ini, terlihat lebih indah dengan jutaan bintang sebagai pemeran pendukung dan bulan bulat sebagai pemeran utamanya.

Dari sisi lain, Ito berjalan santai menuju kamarnya. Kini yang ia inginkan hanyalah tidur, karena semenjak pulang dari sekolah ia belum beristirahat.

Ito melepas jaket jeansnya hingga menampakkan kaus putih polos yang ia kenakan. Tanpa berpikir panjang, ia langsung melompat ke kasur dan merebahkan tubuhnya. Lamat-lamat pandangan putih atap yang ia lihat, menjadi kabur, berganti dengan tampilan gelap.

Rencana Ito ingin tidur sampai pagi, harus terganggu ketika suara dering ponsel membangunkannya. Dengan pandangan meriyip-riyip Ito meraba kasur, mencari ponselnya. Saat ketemu ia langsung membuka notification yang ada.

Ito berdecak sebal, lantaran notif tersebut berasal dari grub chat kelasnya. Namun, di sisi lain, ia juga merasa curiga dengan apa yang dibahas oleh teman-temannya pada tengah malam begini. Hingga dengan tatapan terkantuk-kantuk, ia membuka chat tersebut.

SEPATU (Sebelas Ipa Satu).

Tatan
Woi, lu pada udh ngerjain tugas sb belon?
Gigih
Udah lah, gw bikin miniatur monas dari botol plastik.
Najwa
Gue bikin kembang, dari bungkus kopi.
Fauzan
Norak lo semua, contoh gw dong bikin batu dari batu.
Nih, gue pap in.

TatanZan, gua habis baca koran katanya ada pasien rumah sakit jiwa kabur, nah jangan-jangan elo lagi orangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatan
Zan, gua habis baca koran katanya ada pasien rumah sakit jiwa kabur, nah jangan-jangan elo lagi orangnya.
Dania
@fauzan cuma orang gila yang mau ngomong sama orang gila.
Fauzan
@dania kenapa sih ntan lo ngodein gue?
Dania
Gue dania bukan tatan, ngapain manggil gw ntan?
Fauzan
Ntan, mantan maksudnya.

Dania keluar.

Fauzan

Dasar cewek, gitu aja marah.

Ressa
Gue bikin kotak pensil dari koran gaes.
Tatan
Yang sabar Zan.
Fira
Gw bikin mobil-mobilan dari kayu.
Cemeng
Pada ribet lo semua, gue dong enak, bikin anak
Fira
Anying lu Meng.
Ressa
bang**t.
Fauzan
Ye asik, ikutan ah @cemeng
Tatan
@cemeng iye juga ye, knapa gua gak kepikiran dari tadi. Sama siapa Meng? Siska?
Ressa
@tatan @cemeng f*ck lo berdua.
Fauzan
@Ressa bilang aja kalau lo pengen gak usah ngomong kotor mulu lo!

Ressa

ANJ**G F*CK BANG**T

Ressa keluar.

Cemeng
Dosa lo semua suudzon sama gue, orang gue belum selesai ngomong maksud gue tuh bikin anak ayam dari kayu.

Tatan keluar.
Fauzan keluar.

Sial. Ito lupa belum mengerjakan tugas seninya. Akibat selepas latihan basket, Gery mengajaknya main futsal, dan setelah itu ia pergi ke rumah Nada.

Ito melirik ke arah jam dinding yang berkutat di angka 1. Tugas itu harus sudah dikumpulkan pagi nanti, dan jika tidak, siap-siap terkena santrap oleh Bu Lastri. Tak ada pilihan lain, ia melawan rasa kantuknya yang teramat sangat dan mulai mengerjakannya.

Bisa dibilang hari ini hari sial Ito. Baru setengah jam ia tidur, jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Gerak cepat ia pergi ke kamar mandi, jangan sampai ia telat ke sekolah.

Ito sudah selesai sarapan, lalu ia menuju dapur ingin mengambil air minum. Namun, sesuatu malah membuatnya terkejut, ketika ia melihat wanita berambut panjang dengan baju putih-putih, berada di dapurnya.

"Kenapa gue jadi halu gini sih gara-gara kurang tidur." Ito berdecak sambil memukul kepalanya dengan tangan. Namun, wanita itu juga tidak kunjung hilang dari hadapannya.

"Ya allah, tolong hilangkanlah, jin, setan, iblis atau makhluk apapun itu dari hadapan hamba ya allah!" ucapnya sambil menempatkan tangan di depan wajah.

Dan saat ia menurunkan tangannya, ia langsung dikagetkan dengan wajah wanita itu.

"Astaga, ternyata elo, ngapain lo di sini?" teriak Ito, saat melihat wajah polos Nada.

Cuaca hari ini memang sedikit mendung hingga Nada memakai cardigan berwarna putih sepanjang lutut.

Iren yang mendengar Ito berteriak, menyusul ke dapur.

"Ito, Nada hari ini bakal nginep di rumah kita, soalnya orang tua Nada lagi pergi ke rumah neneknya yang lagi sakit." Iren menjelaskan, dan Ito ternganga mendengarnya.

"Udah jam setengah 7 nih, udah sana berangkat sekolah sama Nada, hati-hati ya Ito, Nadanya dijagain!" perintah Iren pada Ito. Setelahnya Ito mencium tangan mamahnya dan bergegas mengambil motornya di garasi.

"Nih, bawa, hati-hati jangan sampai rusak, gue bikinnya susah-susah sambil bergadang sampe mata gue merah kurang tidur, awas kalau rusak!" titah Ito sambil memberikan sebuah miniatur ke arah Nada.

"Ini elo yang buat To? bagus juga, nggak nyangka gue kalau lo bisa jadi anak seni juga," ucap Nada sambil meniti hasil karya Ito.

Ito membuat miniatur Candi Prambanan dari korek api. Walaupun membuatnya hanya semalam saja, namun ia mampu membuatnya menjadi sangat indah.

"Buru naik, gue gak mau sampe telat!" perintahnya lalu Nada menurut.

Tak butuh waktu lama Ito mengarungi jalan sampai ke sekolahnya yang jaraknya cukup jauh. Hanya dengan waktu 15 menit, ia dan Nada telah sampai di parkiran sekolah dengan selamat.

"Lo udah gila To? nyetir kebut-kebutan kalau tadi gue kenapa-kenapa gimana?" Nada turun dari motor Ito sambil mendumel.

"Tapi nyatanya sekarang lo dalam keadaan baik tanpa kurang satu apapun kan?" ujar Ito selesai melepas helm.

"Itu tolong bawa ke kelas gue ya, gue mau ke ruang guru dulu!" suruhnya pada Nada, lalu ia segera melangkah pergi.

"Eh gila, ogah gue," teriak Nada masih di samping motor Ito.

"Sekali-kali lo baik sama gue apa salahnya sih Nad?" Ito yang sudah berjarak agak jauh dari Nada memalingkan wajahnya. Lalu ia berjalan lagi.

Nada mendengus sebal. Dengan cepat, ia segera melangkahkan kakinya, namun tiba-tiba.

Bruk.

"ITO!!!" Nada memanggil Ito namun Ito tidak berbalik.

"ITO, GUE JATOH!!!" Barulah pada saat itu Ito membalikkan badannya dengan mata melotot.

***TBC***

aku tunggu 2k nya yasss...
Thank you semua

Lagu untuk Nada [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang