47. Taruhan Bola

1.4K 70 3
                                    

Hari-hari semakin berlalu. Semuanya masih sama, hubungan Nada dan Ito juga masih sama.

Yang berbeda hanyalah, jika dulu mereka bisa belajar bersama sewaktu-waktu, sekarang sudah tidak lagi karena waktunya telah ditentukan yaitu seminggu sekali pada malam kamis.

Itu semua adalah akibat dari Nada dan Ito yang mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Ito sudah pasti disibukkan oleh latihan basket yang sekarang lebih diperketat latihannya. Sementara Nada disibukkan oleh ekskul barunya yaitu paduan suara dan juga seni teather.

Malam ini malam minggu, berarti hari ini Nada tidak ada jadwal untuk belajar bersama Ito. Lalu akhirnya ia memilih membaca novel, untuk menemani malam mingguannya.

Ia membaca di meja belajar dengan tangan bertopang dagu. Waktu terus berjalan sampai tiba-tiba suara dari benda pipih di samping bukunya itu membuat fokusnya hilang.

Ia meraih ponselnya, lalu membuka notifikasi yang ada.

Ito

Gue mau apel.

Nada menyipitkan mata sambil tersenyum membaca pesan Ito.

Kalau mau beli lah To, ngapain bilang ke gue.

Maksud gue apelin lo!

Seketika Nada tertawa renyah. Dan entah mengapa ia merasakan ada sesuatu yang berbeda di hatinya.

Coba aja kalo berani.
Gue aduin ke Dilan lo!

Ito tersenyum samar sambil mengetikkan pesan untuk Nada.

Dilan pacar lo dari dunia fiksi itu?
Aduin sana, gue gak takut, makhluk astral mah bisa apa?
Ganteng juga gantengan gue.

Kalau mau kesini, gercep, gue males kalo malem-malem.

Iya bawel, ini gue udah di depan rumah lo.

Nada membelalakan matanya tak percaya. Dari tadi Ito kan membalas pesannya, dan mana mungkin ia bisa sampai di rumahnya dengan cepat.

Ito lo bawa motor sambil main hp ya!

Bukan Nada, gue dari tadi emang udah ada di depan rumah lo, cuman yang gue liyat rumah lo sepi banget, jadi gue pikir mungkin lo lagi gak ada di rumah.

Gue di rumah kok, bentar gue bukain pintu.

Nada menutup novelnya asal, lalu ia langsung bergerak ke bawah. Ia berlari menuju pintu, dan ketika ia membuka sudah ada pemandangan Ito di depannya.

"Kenapa gak bilang dari tadi kalau udah ada di sini?" Nada menyambut Ito dengan pertanyaan.

"Gue kan mau mastiin dulu Nad, lo itu ada di rumah apa nggak," balas Ito.

Selanjutnya Nada menyuruh Ito untuk masuk ke dalam rumah. Rumahnya memang sepi karena sedang tidak ada orang kecuali dirinya.

"Bokap, nyokap sama Ney lagi dateng ke acara kantor To, makanya rumah jadi kelihatan sepi banget!" sergah Nada saat Ito sedang mengedarkan pandangan ke sisi-sisi rumahnya.

"Nonton yuk!" ajak Ito sesaat setelah duduk di sofa.

"Ke bioskop? kalau gitu gue ganti baju dulu deh."

Nada senang karena jarang sekali ia menikmati malam minggunya di luar rumah, sebab ayahnya selalu melarangnya untuk pergi keluar. Namun, untuk kali ini mungkin tidak apa-apa, toh Ito juga yang mengajaknya.

Lagu untuk Nada [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang