Pagi ini sangat cerah, sama cerahnya dengan gadis itu yang wajahnya berseri-seri. Nada senang sekali, hingga pagi-pagi ia sudah terlihat sangat cantik dengan balutan dress selutut berwarna merah muda.
Jika diingat sudah lama ia tidak pergi ke toko buku. Bahkan yang lebih parah akhir-akhir ini, ia keluar rumah hanya untuk bersekolah. Hidupnya sangat monoton, maka dari itu ia sangat senang hari ini.
"Wah, kamu pagi-pagi kok udah cantik aja sih sayang, emang mau kemana?" tanya Iren sembari menyiapkan sarapan di meja makan.
"Nggak kemana-mana sih Tan, cuma mau ke toko buku aja," balas Nada tersenyum sambil menempatkan dirinya di kursi.
"Emang kaki kamu udah sembuh? sama Ito kan perginya?" tanyanya menyelidik.
"Udah kok Tan, iya sama Ito perginya."
Iren meletakkan roti tawar dengan balutan selai coklat pada piring Nada. "Ya sudah nanti hati-hati ya, tante mau pergi belanja dulu di mini market." Nada mengangguk, setelahnya Iren berlalu pergi.
Nada menuang air putih pada gelasnya dan selang beberapa detik Ito datang dengan wajah yang masih kusut.
"Ito, kok lo belom mandi?"
Nada menatap Ito nyalang karena Ito masih mengenakan kaus putih dan celana boxer.
"Ini masih pagi Nad, baru jam 8."
Ito duduk di kursi sambil menguap. Tatapannya tak lepas dari gadis yang duduk di depannya itu. Dress merah muda, rambut digerai indah, mata bulat berwarna hazel, dan satu hal lagi yang sangat menarik perhatiannya, yaitu senyuman manis tanpa pemanis buatan.
Nada mulai menyantap makanannya. Lalu ia melirik ke arah Ito yang sedang bertopang dagu sambil menatap lekat-lekat ke arahnya. Ia risih, namun, belum sempat ia memarahinya, Ito telah memotong bicaranya.
"Jangan cantik-cantik Nad, nanti kalau gue suka sama lo, emang lo mau tanggung jawab?" celetuknya terus menatap Nada.
Tiba-tiba Nada merasa ada desiran aneh pada tubuhnya. Jantungnya berdegup cepat, dan itu membuatnya kikuk di hadapan Ito.
Nada mencelupkan tangannya dalam gelas. Lalu ia menyipratkan air tersebut pada wajah Ito.
"Buru mandi, kalau nggak gue guyur lo pakek air seember!" titah Nada melotot, sambil terus menyipratkan air ke arah Ito. Ito menutupi wajahnya dengan tangan, lalu ia berlari menghindari Nada.
"Kenapa cuma mau ngeguyur, emang gak mau mandiin gue sekalian?" celetuk Ito sambil cekikikan.
Nada melotot tajam. Segera ia mengambil air minum dalam teko, lalu berlari ke arah Ito. Sayangnya, sebelum Nada mengguyurnya, Ito telah pergi dahulu menuju kamar.
***
Ito sudah terlihat rapih. Ia mengenakan celana jeans hitam, berpadu kaus berwarna merah. Sebenarnya hari ini ia ada latihan basket, namun, ia sudah membatalkan lantaran munuruti keinginan Nada.
"Kenapa pake mobil? kok gak pakek motor aja?" tanya Nada, ketika Ito mengeluarkan mobilnya dari garasi.
"Buru masuk, sebelum gue berubah pikiran nantinya."
Segera Nada membuka pintu penumpang bagian depan. Lalu menempatkan dirinya di sana. Setelahnya Ito segera melajukan mobilnya. Dan tidak sampai 30 menit, mereka berdua sudah sampai.
Setelah turun dari mobil Nada segera masuk ke dalam toko tanpa menunggu Ito dahulu. Matanya langsung berbinar, ketika melihat tampilan buku berwarna-warni. Rasanya senang sekali, karena sudah lama ia tidak mengunjungi tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lagu untuk Nada [COMPLETED]
Teen Fiction[Hanya sebatas cerita remaja.] SELESAI (25-07-18) Beautiful cover from @J_eliza_L Ito hanya Ito dan Nada hanya Nada, cerita ini bukan untuk diinspirasi dan dicopas. "Jangan bermain api jika tidak ingin tersulut panasnya To, jangan katakan cinta kala...