49. Ulang Tahun Nada (2)

1.1K 75 1
                                    

"Ney ikut!" teriak Ney sekeras-kerasnya.

Dengan tatapan bingung, Nada membalikkan badan mencari asal suara tersebut. Dan ia langsung terlonjak kaget, saat Ney teriak tepat di depannya.

"Ney ikut, Ney ikut, Ney ikut!"

Nada mendengus kasar. Sebentar lagi ia akan mencubit Ney, tapi sebelumnya, adiknya itu telah berhasil lebih dulu bersembunyi di balik tubuh Ito.

Nada membuang muka, ia tidak suka dikagetkan dan ia juga tidak suka jika Ney ikut.

"Yaudah Ney, lo boleh ikut!" seru Ito. Menuruti permintaan Ney, yang terus-terusan merengek.

Nada terhenyak, ia tidak terima akan keputusan Ito. Tapi apa boleh buat, Ney juga sedari tadi sudah memperlihatkan puppy eyesnya.

Ito, Nada dan Ney bergegas menuju ke halaman. Hari ini Ito membawa mobil, jadi mereka tidak perlu khawatir akan naik sepeda bertiga.

"Ney duduk di depan!" teriak Ney sambil langsung membuka pintu, dan menduduki kursinya.

Nada mendengus sambil membulatkan mata. Ia sebal, karena Ney bertingkah seenaknya dan lagi tidak ada tanggapan apapun dari Ito.

Nada menyorot tajam Ito yang sedang menatapnya. "Gue duduk di belakang aja, lagian ogah gue deket-deket sama lo!" sinisnya lalu membuka pintu belakang dengan kasar.

Ito membuang napas sambil berjalan menuju kemudinya. Rencananya kali ini harus berhasil tidak boleh gagal.

Di dalam mobil, Nada merasa seperti orang asing di antara mereka. Ney dan Ito terus bergurau, sedangkan ia hanya menatap sendu ke arahnya.

Demi tuhan, Nada paling benci dengan yang namanya diabaikan. Daripada terus-terusan sebal, lebih baik ia stalking-stalking cantik saja di instagram.

Nada membuka aplikasi instagramnya. Dan saat sudah berada di timeline, terdapat satu pesan baru di direct messagenya.

Ibu jari Nada menekan icon tersebut. Lalu ia membuka pesan baru itu.

Kevin.Nrtama

Topinya, gue minta lagi gak apa-apa kan?

Nada berpikir sejenak. Ia lupa jika ternyata topi Kevin memang belum ia kembalikan.

Saat Nada ingin mengetikkan balasan untuk Kevin. Tiba-tiba saja sorot lampu berkelap-kelip mencuri perhatiannya.

Dua bola matanya langsung berbinar, karena jujur sudah lama ia tidak pergi ke pasar malam. Nada tidak jadi membalas pesan itu. Lalu ia memasukkan ponselnya dalam saku jaket.

Mobil jazz hitam itu telah terparkir. Ney segera turun, dan mengedarkan pandangannya. Ia senang, sangat senang. Tanpa memperdulikan kakaknya yang baru turun dari mobil, ia langsung berlari menuju ke dalam pasar malam.

Ito dan Nada harus bersusah payah berlari mengejar Ney. Inilah yang sebenarnya Nada sebalkan jika mengajak Ney.

"Elo sih To, ngapain ngebolehin Ney ikut segala!" Nada berlari sambil menyalahkan Ito.

"Kan kasihan Nad, kalau Ney gak diajak," balas Ito.

Tak berselang lama Ito dan Nada telah berhasil menemukan Ney di samping loket bianglala. Dan saat mereka bertemu, bukannya Ney minta maaf, ia malah bergelayut di tangan Ito, mengajaknya untuk naik.

Nada geram. Sebenarnya siapa sih kakak kandungnya. Saat emosi Nada akan meledak, bisa-bisanya Ito menuruti ajakan Ney. Mereka berdua naik biang lala. Ya, hanya mereka berdua dan jadilah Nada kini berada di kursi panjang dekat kios makanan.

Lagu untuk Nada [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang