10"

1.7K 117 2
                                    

ALWAYS.

















Klik tanda bintang sebelum baca.




















Happy Reading Gaeys.
















* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

"Yas... udah dong... mata kamu udah bengkak tu... nangis mulu!" bujuk Nadine. Mereka sedang istirahat dikantin, dari pagi awal masuk kantor Yassi selalu menangis dan bercerita pada Nadine tentang hubungannya yang kandas.

Nadine sendiri sangat paham akan sikap Yassi. Sejak malam menelpon hingga sekarang Yassi terus menerus mengulang ceritanya, bahkan seisi kantor sudah ingat dengan urutan kejadian putusnya Yassi dan pacarnya. Mereka hanya maklum dengan sikap Yassi, hanya saja mereka sedikit kasihan dengan Nadine yang terus menerus dicekoki Yassi dengan ceritanya.

"Tapi Nad... hiks... hiks... aku belum mau putus" sahut Yassi. Air matanya masih mengalir, Nadine yang sangat paham dengan sifat Yassi hanya mengangguk. Ia sambil menikmati makan siangnya, tangannya sesekali mengetik membalas pesan dari James.

Namanya Yassi, ia selalu mendramatisir keadaan. Padahal ketika menginap dirumah Nadine, ia bercerita bahwa ia punya niat memutuskan pacarnya bulan depan. Mulai bosan alasannya, tapi sekarang ketika putus malah ia menjadi seperti orang kehilangan gairah hidup dan putus asa. Padahal Nadine sangat tau bahwa Yassi selalu memiliki cadangan cowo.

"Nadz... Nadz... lo dengerin guekan? Cuma elo yang paling ngerti gue"

"Iya Yassi, aku dengerin kok!"

"Gue mau cerita lagi ni, boleh kan yah... yah..." Yassi ingin memulai lagi kisahnya dari awal.

"Ya ampun Yassi... udah... aku udah hapal diluar kepala cerita kamu" sahut Nadine, ia masih sambil menghabiskan makan siangnya. Bukan Nadine gak care, cuma memang itulah Yassi. Separo dari air matanya adalah air mata yang dibuat-buat.

"Masa... emang kapan aku cerita?" ucapnya seakan lupa.

Nadine meletakkan sendoknya dan menjauhkan piring kosongnya, ia menghabiskan air digelasnya. Menarik nafas pelan. "Dari tadi malam kamu udah cerita Yassi!" info Nadine dengan nada penekanan.

"Masa? Aku cerita dari awal gak?" sahutnya lagi. Tangisnya mulai mereda. "Tapi gue masih mau cerita Nad" rengeknya.

"Yassii... tadi malam kamu udah cerita dua jam ditelpon sampe James ketiduran nungguin aku" sahut Nadine spontan.

Yassi mengerjapkan matanya berulang kali mendengar ucapan Nadine. Telinganya ia tajamkan. "James? Emang tadi malam James pulang?" pancing Yassi.

"Heum..." sahut Nadine malas, ia tau pasti Yassi akan menghujaninya lagi dengan pertanyaan yang bersumber dari otak cerdas dan gesrek gadis itu.

Yang semula tak punya gairah hidup akhirnya Yassi mendapat semangat baru ketika mendengar jawaban Nadine, ia mengusap bekas air mata dipipinya yang mulai kering dengan cepat, dengan gerakan cepat juga ia mendekatkan posisi kursinya kearah Nadine. Otaknya terasa segar ingin menanyakan pertanyaan pada Nadine tentang kejadian tadi malam. "Apa maksud Nadine, James ketiduran menunggu" batin Yassi yang bersumber dari otak gesreknya.

"Mulai lagi" batin Nadine.

"Emang James kemarin pulang? Trus trus kalian tadi malam ngapain aja? Gue gak tau kalo ada James. Untung aja kemaren gua gak jadi nginap, bisa tidur disofa James kalo gue nginap. Gak tega gue liat James tidur disofa, kesian gue ma laki lo!" ucap Yassi dengan semangat empat limanya, bahkan ucapannya tak terputus hingga akhir kalimat.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang