19"

1.3K 102 19
                                    

ALWAYS.






























Klik tanda bintang sebelum baca...























Happy Reading.















* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

Yassi masih terus beradu mulut sambil mencoba menyingkirkan kedua Satpam dari hadapannya, ia bahkan lupa untuk menoleh kebelakang.

Melihat Nadine.

Semakin lama suara keributan yang Yassi ciptakan semakin terdengar oleh beberapa orang yang lalulalang disekitar tempat itu. Bahkan banyak yang penasaran dengan apa yang terjadi.

"Aduh elo, lo... pada minggir gue bilang, nyusahin aja sih!" hardik Yassi sambil memerintah.

Kedua Satpam itu masih bertahan dengan posisi mereka menghalangi jalan masuk ke lift untuk Yassi dan Nadine.

Nadine masih terdiam tanpa bersuara. Ia merasa salah karena datang kekantor James hari ini. Harusnya ia tidak melihat lagi suaminya berselingkuh jika saja ia tidak datang kekantor itu. Jika ia bisa membujuk Yassi untuk tidak datang maka hatinya tidak akan sesakit sakarang. Nadine merasa hatinya diremas kuat melihat bagaimana James ternyata lebih memilih mengenalkan wanita lain kepada semua orang dikantor daripada memilih mengenalkannya. Bukannya aku istri sah James pikir Nadine, kenapa bukan aku yang ia kenalkan pada semua orang dikantornya.

Yassi merasa frustasi menghadapi kedua Satpam itu. Ia sudah berusaha melawan tapi tetap saja tenaganya masih kalah jauh. Ditambah ia belum makan jadi tenaganya tidak ada seratus persen untuk berperang melawan kedua Satpam itu.

Tak terasa makin banyak karyawan yang menonton aksi Yassi sedangkan Nadine masih membatu membiarkan airmatanya mengalir.

"Minggir! Gue bilang minggir!" teriak Yassi kencang. Emosinya sudah naik ke level maksimal. Yassi lalu menoleh dan menarik tangan Nadine untuk memaksa menerobos halauan dari dua Satpam penjaga. Yassi bahkan tidak memperhatikan lagi wajah Nadine yang pucat dan banjir airmata.

Nadine bisa merasakan tangannya ditarik oleh Yassi.

Bruukkk...

"Auwsttt..."

"Nadine!" Yassi seketika berteriak memanggil Nadine karena akibat dorongan paksa oleh dua Satpam penjaga ketika mereka memaksa masuk, Nadine jatuh terjerembab kelantai. Kaki Nadine mengeluarkan darah pada bagian dengkul, bahkan dari mulut Nadinepun terlihat mengeluarkan darah akibat dagunya yang terbentur lantai. Kedua tangan Nadine tidak mampu menopang tubuhnya. Semua masih berhubungan dengan apa yang barusan ia liat.

Papa dan Andre baru saja keluar dari sebuah lift. Papa mengajak Andre untuk makan siang diluar karena ingin membicarakan soal pembuakaan cabang perusahaan di medan. Papa dan Andre melihat heran dengan kerumunan orang di lift yang tidak jauh dari lift mereka.

"Ada apa?"

"Saya tidak tau Pak,"

"Andre, coba kamu lihat?"

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang