41"

1.2K 134 13
                                    

ALWAYS.















Klik tanda bintang sebelum baca...












Happy Reading.














* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

Yassi memukul-mukul tubuh James yang terduduk lemas dikursi tunggu setelah dokter pergi. Yassi sangat shock mendengar bahwa Nadine keguguran. Dan sekali lagi Yassi melimpahkan segala kesalahan pada James.

"Brengsek... lo emang suami paling brengsek..." tuding Yassi sambil menahan isak tangisnya. "Gara-gara lo Nadine harus sekarat... dan gara-gara lo yang gak becus sekarang Nadine juga harus kehilangan bayinya... hiks..." keluar sudah isaknya karena tak bisa lagi ia tahan. "Lo emang suami paling brengsek yang pernah gue kenal..." teriak Yassi tepat dihadapan wajah James yang hanya menunduk dengan airmata mengalir.

Andre berusaha memegangi tangan Yassi agar berhenti memukuli James yang sedikitpun tak berani mengangkat kepalanya melihat Yassi.

James benar-benar merasa hancur, walaupun kabar bahwa Nadine berhasil selamat bisa mengurangi sedikit ketakutannya tadi, tapi begitu mendengar Nadine harus keguguran, hati James jadi remuk redam.

Terlebih sekarang Yassi juga dengan tegas mengatakan bahwa itu semua kesalahannya. Pukulan Yassi pada tubuhnya tak lagi bisa ia rasakan karena kesakitan yang sesungguhnya ia rasakan dalam hatinya. Tubuhnya terguncang mudur oleh pukulan keras Yassi pada kedua pundaknya.

Papa tak kuasa menahan air matanya mendengar soal Nadine yang sempat tak bernafas dan kehilangan bayinya. Melihat Yassi memukul Jamespun, Papa tak bisa lagi membela putranya itu. Rasa bersalah semakin menghantui pikiran Papa. Selama ini Papa terus saja membantu James dalam kebohongan putranya itu. Sekarang akibat dari ketidaktegasannya berujung pada kehilangan nyawa seorang bayi yang tak berdosa, dan lebih parah lagi hampir saja menghilangkan nyawa seorang perempuan baik dan tulus seperti Nadine.

"Gue gak akan pernah maafin lo karena udah buat Nadine sekarat dan kehilangan anaknya... gue juga akan bawa Nadine pergi jauh dari lo kalau nanti dia udah sadar... gue gak akan biarin lo bikin Nadine dalam bahaya lagi... brengsek... gue benci sama lo brengsek..." Yassi benar-benar tak kehabisan kata-kata untuk terus memojokkan James.

Mendengar Yassi akan membawa Nadine pergi darinya membuat James bereaksi. Ia menggeleng lemah pertanda bahwa ia tak ingin dipisahkan dengan Nadine. Cukup ia kehilangan anaknya tapi ia tak akan pernah mau kehilangan Nadine. Tidak. James tak akan membiarkan Yassi memisahkannya dari Nadine. Lagi. Tidak. Tidak akan. "Aku gak mau pisah sama Nadine" lirih James menjawab ucapan Yassi dengan lemah dan tak berdaya.

"Itu urusan lo, tapi gue bakal tetap bawa Nadine pergi jauh-jauh dari suami brengsek kaya lo, kalau perlu gue bakal minta Nadine buat ceraiin lo,"

James tak bisa lagi berdiam diri mendengar Yassi akan meminta Nadine menceraikannya. Tidak. Sampai matipun aku gak bakal lepasin Nadine pikir James. Mengeleng keras, James mendongakkan kepalanya menatap Yassi yang balas menatapnya dengan tajam. "Gue gak akan biarin itu terjadi, sampai kapanpun lo gak bisa misahin gue sama Nadine," balas James pada ucapan Yassi dengan suara seraknya.

Yassi semakin memukuli tubuh James bahkan Yassi sudah mengangkat tangannya ingin melayangkan tamparan kewajah James karena sudah membalas ucapannya.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang