66"

1.3K 151 54
                                    

ALWAYS

















Klik tanda (☆) sebelum baca...

















Happy Reading.









Cuap dikit ya... jangan lupa baca cerpen baruku judulnya My Baby 2 di JaDine Story pastinya, yup lanjutan dari My Baby kemaren, jangan sampe ketinggalan lho ntar nyesel...










* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

Sudah tiga hari Nadine berada dirumah sakit jiwa, ia hanya diam tanpa mau bersuara. Sejak berada diruangannya ia tak pernah melakukan apapun hanya duduk terpaku menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong.

Dokter yang menangani Nadine ternyata adalah Albert. Albert sendiri sejak pertama melihat Nadine entah kenapa ia merasa bahwa Nadine baik-baik saja dan sedikit bersalah karena Albert menduga bahwa ini semua ada hubungannya dengan Anne. Albert sudah pernah mengajak Nadine bicara secara pribadi tapi ternyata Nadine tak mau membuka suaranya sedikitpun.

James hampir setiap siang selalu mengunjungi Nadine walaupun ia hanya bisa melihat Nadine dari jauh karena James takut jika ia mendekat maka Nadine akan berteriak histeris.

Selama tiga hari ini juga Mama berada dirumah sakit karena penyakitnya kambuh. Mama masih tak bisa menerima kenyataan bahwa Nadine dikatakan gila serta dibawa kerumah sakit jiwa.

Yassipun setiap hari datang mengunjungi Nadine bersama Reya. Dan hari ini ia bertekad untuk bisa membuktikan bahwa Nadine tak sakit. Ia sudah memikirkan rencananya sejak kemarin.

"Ayo sayang hari ini kita tengok ibu Nadine dan hari ini kamu harus bisa bantu Mama buat bukti'in kalau ibu kamu itu sebenarnya sehat dan gak gila," ajak Yassi mengangkat Reya kedalam gendongannya.

Reya tersenyum bahagia ketika mendengar nama Nadine disebut, bocah itu seperti mengerti dengan apa yang Yassi ucapkan sejak tadi padanya.

Yassi memaksa pada petugas rumah sakit untuk mengijinkannya masuk keruangan Nadine dengan membawa Reya. Bukan Yassi namanya jika ia tak berhasil.

Sekarang Yassi menurunkan Reya dari dalam gendongannya, setelah membisikkan sesuatu pada bocah gembul itu ia sengaja keluar dari ruangan Nadine dan menutup rapat pintunya. Yassi juga sengaja mengintip dari luar untuk mengetahui hasil dari rencananya.

Reya yang awalnya berdiri diam mulai tak bisa mengontrol lagi jiwa bocahnya yang memang pada dasarnya ia adalah bocah yang aktif. Reya melihat kesekelilingnya dan tak menemukan Yassi. Ia mendongak memperhatikan Nadine yang diam seperti patung. Reya mulai mendekat kearah Nadine dan memanggil-manggil Nadine serta menarik tangan Nadine.

"Bu... bu... bu..." panggilnya terus menerus bermaksud minta digendong dan karena tak ada respon dari Nadine maka Reya mulai merenggek.

Lima menit Reya terus memanggil Nadine dan merasa masih tak ada respon iapun mulai menangis.

"Bagus... terus Reya, nangis yang kenceng," ucap Yassi dari luar yang sejak tadi terus memperhatikan kedalam ruangan Nadine.

Reya terus menangis dan menarik-narik jemari Nadine, bahkan sekarang ia sudah mulai terbatuk karena terus menangis.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang