ALWAYS.
Sebelum baca klik tanda bintang dulu.
Sorry kalau selalu bawel ngingatin buat klik tanda bintang, karena emang banyak yang cuma baca tanpa kasih vote apalagi koment.
Happy Reading.
* Sorry for typo.
🍁🍁🍁
James dan beberapa orang yang sedang asyik mengobrol berlari kearah teriakkan. Terlebih James. Mendengar nama Nadine disebut, ia berlari secepat mungkin. Matanya membulat sempurna melihat keadaan didepannya, tanpa pikir panjang ia langsung menghampiri Nadine. Istrinya tidak bergerak ketika James ada disampingnya.Nadine pingsan, dari atas pelipisnya mengeluarkan darah segar. Beberapa bagian tangan dan kakinya terlihat ada luka kecil.
James sangat panik mendapati kondisi Nadine.
"Naddie... Nad... bangun... kamu kenapa?" usaha James membangunkan istrinya, ia memanggil nama Nadine. Tak ada reaksi apapun dari Nadine. Matanya masih tertutup. Darah dikeningnyapun masih segar mengalir.
Dengan cekatan James mengangkat tubuh Nadine, ia minta tolong pada salah satu tetangganya yang berada disitu menelponkan taksi untuk kerumah sakit.
.
.
."Gimana kondisi istri saya dok?" James menanyakan keadaan Nadine pada dokter yang baru selesai merawat istrinya dari ruangan UGD, ia sangat khawatir dengan kondisi Nadine.
"Untung saja luka dikeningnya tidak besar jadi tidak perlu dijahit, istri anda belum sadar, tunggu saja sebentar" dokter itu menjelaskan kondisi Nadine pada James. "Saya akan berikan resep obat agar badan istri anda tidak demam tapi nanti setelah sadar saya akan periksa lagi keadaan istri anda sepertinya di pergelangan kakinya ada sedikit memar."
Setelah mendengar penjelasan dokter James masuk ke tempat Nadine sekarang dirawat, ia duduk dikursi samping ranjang rawat. Tangan kanannya menggenggam tangan Nadine, satu tangannya lagi mengusap pelan kepala istrinya itu. Lalu James mencium kening Nadine.
"Kenapa bisa jatuh?" batin James melihat miris pada keadaan istrinya. Kening yang terbalut perban. Sekitar tangan dan kaki sedikit lecet, bahkan pergelangan kakinya terlihat membiru.
James berfikir sebentar, ia mencoba mencari fakta kenapa Nadine bisa jatuh. Ketika berpamitan mau kepasar ia melihat sekilas apa yang dipakai istrinya.
Sendal teplek, baju sederhana, rok dibawah lutut, tidak panjang, baju kaos yang melekat pas ditubuh. Tangan yang memegang dompet, tidak ada yang bisa menyebabkan Nadine jatuh dari tangga.
Masih berfikir. Tunggu, James ingat sesuatu. Sarah. Ya Sarah, bukannya ketika Nadine berpamitan mau kepasar dan akan turun dari tangga ada Sarah disampingnya.
Kalau memang tangga yang licin kenapa hanya Nadine yang jatuh, bukankah mereka berjalan menuruni tangga beriringan.
Tangan James yang memegang tangan Nadine menjadi semakin kuat pegangannya.
"Sial... pasti ini ada hubungannya dengan tu cewe" geram James, ia merasa kesal seketika begitu mengingat Sarah. Tapi James tidak punya bukti yang bisa membuatnya menuduh Sarah yang telah membuat Nadine jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WIFE IS MY LIFE
FanfictionPeringkat Cerita # 1 dalam Jamesreid # 2 dalam Nadinelustre # 1 dalam JaDine (06/10/2018) Jangan lupa follow akun aku yah biar gak ketinggalan ceritanya. Hanya sekedar karangan cerita aja . Jangan dibaperin, karena ini karangan abal-abal aku...yan...