39"

1.2K 123 31
                                    

ALWAYS.

















Klik tanda bintang sebelum baca...
















Happy Reading












* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

James tak sadar berlari kearah Nadine dan menangkap tubuh Nadine sebelum tubuh istrinya itu benar-benar menyentuh lantai.

"Nad... Naddie... jangan... jangan tinggalin aku..." ujar James benar-benar takut melihat kondisi Nadine.

Nadine terkena tembakan diperut sebelah kiri. Darah sudah mengalir deras dibagian perutnya.

Nadine berusaha menahan ringisannya, ia merasa kesakitan tapi ia tak mau mengeluh. Ia ikhlas melakukannya untuk Mama. Nadine rela menjadikan dirinya sasaran tembak peluru Barry untuk melindungi Mama.

Nadine yang melihat kemana arah pistol Barry tadi langsung menjadikan dirinya benteng untuk Mama tanpa berpikir panjang, bahkan Nadine seakan lupa bahwa sekarang didalam rahimnya sedang ada sebuah kehidupan lagi.

Barry tersenyum puas melihat bagaimana kehancuran James berada didepan matanya. Ia bahkan mulai sedikit lengah sekarang.

Polisi yang baru saja tiba dan memarkirkan mobil dinas mereka dapat mendengar suara tembakan. Para Polisi tersebut langsung menuju kearah asal suara tembakan.

Suara teriakkan James begitu keras hingga terdengar oleh Tifany. Dan Tifany merasa yakin bahwa Nadinelah yang terluka. Ia berlari meninggalkan Mimi yang masih terlelap tanpa terganggu oleh suara tembakan serta teriakkan.

Bugh...

Bugh...

Papa maju mencengkram tangan Barry lalu memukulnya keras ke arah dinding hingga pistol yang dipegang Barry terlempar entah kemana.

Mama hanya mematung melihat situasi saat ini.

Polisi tiba begitu Barry akan menyerang Papa.

"Angkat tangan dan jangan coba berani lari apalagi melawan." Perintah seorang polisi mengarahkan pistolnya kearah Papa dan Barry.

Mata Tifany membulat sempurna melihat kondisi Nadine, ia sedang menyangga tubuhnya di palang pintu sambil menutup mulutnya yang terbuka melihat Nadine benar-benar bersimbah darah.

"Panggil ambulans, ada korban yang terluka disini," perintah Polisi lagi pada rekannya melihat Nadine terluka dalam dekapan James.

"Nad... jangan tinggalin aku, kamu harus kuat..." ucap James dengan airmata yang sudah mengalir deras.

Papa mendekat kearah Mama dan membawa Mama mendekati James yang sedang duduk memangku tubuh bersimbah darah Nadine.

"Tuan cepat... kita harus bawa non Nadine ke rumah sakit" teriak pak Jon membuat Papa segera menoleh kearah pak Jon yang sudah siaga didepan pintu untuk membawa mereka kerumah sakit.

Barry dan Anak buahnya langsung diringkus oleh para Polisi. Barry sempat ingin melawan tapi melihat beberapa pistol yang terarah kepadanya, ia jadi tak bisa berbuat apa-apa. "Mampus lo... gue yakin bini lo bakal mati!" teriak Barry keras kearah James ketika ia digiring oleh Polisi untuk dibawa kekantor polisi.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang