42"

1.2K 131 36
                                    

ALWAYS.















Klik tanda bintang sebelum baca...










Happy Reading.









* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

Papa mendorong kursi roda Mama menyusuri lorong rumah sakit untuk menuju ke ruangan Nadine.

Mama tetap bersikeras ingin melihat sendiri kondisi Nadine walaupun Papa sudah menjelaskan semuanya. Mama hanya ingin memastikan apakah benar Nadine sudah selamat.

James terus memegang tangan Nadine, dan sampai sekarang James belum sedikitpun beranjak meninggalkan Nadine. Kepala James sudah terjatuh lemah disamping lengan Nadine yang ia pegang erat jemarinya. James terlelap menunggui Nadine.

Yassi bersama Andre sedang berada di kantin rumah sakit. Andre memaksa Yassi untuk makan karena Andre juga harus memastikan keadaan istri dan anaknya baik untuk saat ini.

Papa membuka pelan pintu ruangan Nadine dan mendorong kursi roda Mama memasukinya. Sengaja Papa berjalan pelan agar tak membangunkan James.

"Pa..." dongak Mama menatap wajah Papa. Airmata hampir saja mengalir dipipi Mama ketika melihat kondisi Nadine.

James tersentak kaget dari tidurnya karena merasakan pergerakan pada jemari Nadine yang ia genggam sejak tadi. James bergerak cepat dan menatap lekat wajah Nadine.

Mata Nadine yang tertutup perlahan terbuka.

"Naddie... sayang... kamu bangun..." ucap James susah payah.

Mama dan Papa berdiri menyaksikannya tanpa bersuara sedikitpun. Hanya tangan Mama yang bergerak meraih tangan Papa untuk dipegang. Mama merasa tegang melihat Nadine mulai terbangun pasca operasi yang dijalani menantunya itu.

Sudah pukul sebelas malam dan artinya Nadine sudah tidak sadarkan diri selama empat jam setelah menjalani operasi.

Nadine membuka matanya dengan perlahan dan pertama kali yang ia rasakan adalah silau pada pandangannya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali untuk memperoleh kembali fokus matanya.

"Sayang... Naddie..." suara James terdengar jelas ditelinganya. Nadine menoleh dengan pelan karena ia merasa kepalanya masih terasa sangat berat untuk digerakkan. Mungkin saja pengaruh obat bius belum hilang total.

Perlahan Nadine bisa melihat James tersenyum dengan mata berair kepadanya. Nadine berusaha membalas senyuman suaminya itu.

James mengelus kepala Nadine sebelum mengecup dalam pucuk kepala istrinya itu. "Terima kasih Tuhan" ucap James.

Nadine ingin sekali berbicara tapi ia merasa suaranya tak bisa keluar karena terhalang oleh benda yang menutupi mulut dan hidungnya.

James yang melihat Nadine berusaha berbicara menahannya. "Jangan ngomong apa-apa dulu, aku panggil dokter yah buat kamu?"

James bahkan belum menyadari keberadaan Papa dan Mama dibelakangnya.

Nadine hanya menatap James yang terlihat begitu kusut dimatanya. Bahkan pakaian suaminya itu masih terdapat bekas darah.

Berselang lima menit terlihat seorang dokter dan perawat memasuki ruangan. James sempat kaget ketika melihat keberadaan Mama dan Papa yang entah sejak kapan ada diruangan itu.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang