ALWAYS.
Klik tanda bintang sebelum baca...
Happy Reading.
* Sorry for typo.
🍁🍁🍁
Pagi sangat cerah hari ini, tapi dua insan disebuah kamar apartemen masih setia meringkuk dalam tidur lelap mereka dengan tubuh saling berpelukan seolah takut jika pelukan mereka terurai maka mereka akan terpisah.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, Nadine membuka matanya dengan sangat malas. Mengerjapkan beberapa kali dan memandang wajah suami tercintanya. Ingin sekali rasanya tangannya ia gerakkan untuk menyusuri setiap lekuk dan garis wajah suaminya tapi ia merasa berat melepaskan pelukannya pada tubuh suaminya. Nadine lebih memilih memeluk erat tubuh James daripada membelai wajah James.
Sedari malam ia terus merasa ketakutan, takut kehilangan suami tercintanya. Perasaan takut itu memang bukan baru saja ia rasakan, sudah dari beberapa bulan yang lalu tapi tadi malam perasaan itu semakin kuat menekan hatinya.
James terbangun ketika ada secuil cahaya yang berhasil masuk melalui celah tirai jendela apartemen mengenai tepat pada bola matanya yang tertutup.
Membuka mata perlahan James langsung bertatap mata dengan bola mata indah milik istrinya. Bola mata yang terlihat sayu bukan bola mata berbinar seperti pagi-pagi biasanya, ia menatap bola mata istrinya itu. James tahu bahwa kesedihan Nadine sangatlah dalam, dan itu semua adalah efek peristiwa tadi malam.
"Morning wifey," ujar James bersikap seperti biasa.
"Morning," sahut Nadine singkat dan lebih mengeratkan pelukannya pada tubuh James.
James seakan mengerti arti dari gerakan Nadine, iapun sama mengeratkan pelukannya pada tubuh Nadine.
"Kamu kekantor?" Nadine mencoba bertanya padahal ia tidak ingin James pergi kemana-mana hari ini.
"Gak," singkat James menjawab dan langsung membuat Nadine merasa sedikit lega, entahlah kenapa mendengarnya Nadine merasa hatinya sedikit lega. Artinya ia tak akan berpisah dengan James hari ini pikirnya. "Kita kerumah Mama hari ini," lanjut James pada ucapannya.
Degh...
Nadine menegang mendengar ucapan itu.
"Aku mau kita ketemu Mama hari ini, aku bakal kasih tau Mama semuanya," James terus melanjutkan memberi tahu Nadine soal rencananya hari ini. Membawa Nadine kehadapan Mama dan mengenalkannya sebagai istri sahnya.
Nadine terus diam tanpa bisa mengeluarkan suara. Pikirannya sedang melanglangbuana entah kemana.
Apa yang akan terjadi hari ini?
Apa semua akan baik-baik saja?
Apa waktunya sudah tepat untuk membuka semua kebenaran soal statusnya?
James menurunkan sedikit pandangannya memperhatikan wajah Nadine yang terlihat memucat, ia sudah berbicara panjang lebar sedari tadi tapi Nadine malah tidak merespon sedikitpun ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WIFE IS MY LIFE
FanfictionPeringkat Cerita # 1 dalam Jamesreid # 2 dalam Nadinelustre # 1 dalam JaDine (06/10/2018) Jangan lupa follow akun aku yah biar gak ketinggalan ceritanya. Hanya sekedar karangan cerita aja . Jangan dibaperin, karena ini karangan abal-abal aku...yan...