34"

1.2K 117 26
                                    

ALWAYS.

















Klik tanda bintang sebelum baca...















Happy Reading.












* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

Mama terus menggerutu sejak pagi karena James tak menjawab pesannya satupun, bahkan telpon dari Mamapun hanya dijawab singkat dan diputuskan sebelah pihak.

"Maunya apa sih ni anak? Di kasih yang terbaik, kenapa malah milih perempuan kampung itu," gerutu Mama tanpa henti, sejak pagi Mama terus mengirim pesan pada James, meminta anaknya itu untuk pulang kerumah. Mama mengatakan bahwa James tak boleh lagi tinggal diapartemen, James harus kembali dan tinggal dirumah mereka.

"Nyonya didepan ada non Anne," info bibi membuat Mama berhenti menggerutu.

"Buatkan minum dulu bi, sebentar saya kedepan," perintah Mama, meraih kembali ponselnya Mama mengirim pesan lagi pada James sebelum keluar dari kamar dan menemui Anne.
.
.
.
James menarik nafas gusar kali ini, lagi, ponselnya berbunyi tanda ada pesan masuk, melirik sebentar ia tahu bahwa itu pesan dari Mama.

*"James, kamu harus pulang kerumah atau Mama gak akan tinggal diam lagi, kamu liat apa yang bisa Mama lakuin sama perempuan kampung itu,"*

James benar-benar kesal membaca ancaman dari Mama, tidak. Sampai kapanpun James tak akan lagi menuruti keinginan Mama. Ia tak mau dijodohkan apalagi sampai dinikahkan dengan Anne. Ia sudah memiliki Nadine, istri sah dan istri yang ia cintai.

Sedikit berfikir akhirnya James menemukan sebuah ide agar Nadine jauh dari jangkauan Mama. Ya, kontrakkan. Disana Nadine tak akan sendiri, ada Tifany dan Mimi serta tetangga lainnya yang akan selalu ramai. Jika Nadine dikontrakkan maka Mama tak akan bisa menyakiti Nadine karena James akan meminta tolong pada para tetangganya untuk ikut menjaga Nadine jika ia sedang bekerja. Setidaknya itu hal yang terpikirkan oleh James sekarang. Keamanan Nadine adalah hal yang utama baginya.

James akhirnya memutuskan untuk pulang lebih awal hari ini.

Sampai diapartemen James disambut oleh istri tercintanya yang menyuguhkan senyum. Rasa lelah dan letih tubuh serta pikirannya lenyap begitu saja. James merangkul Nadine memasuki kamar mereka.

"Nad, sekarang kemasi barang-barang kita,"

"Kenapa? Emangnya kita mau keluar kota lagi, kamu ada kerjaan dimana?"

James mengajak Nadine duduk ditepi kasur mereka dan mengenggam erat tangan istrinya itu.

"Kita gak keluar kota, sementara kita bakal tinggal dulu dikontrakkan," jelas James.

Nadine sebenarnya tidak keberatan tinggal dimanapun asal James selalu bersamanya. Dan untuk tinggal dikontrakkan terus terang saja Nadine senang karena disana ia tak akan merasa bosan dan kesepian ketika James bekerja. Ada Tifany dan si lucu Mimi yang selalu bisa ia ajak mengobrol. Mama Lulu dan Bang Soleh yang selalu bisa membuatnya tertawa. Serta ada tetangga lainnya yang selalu saja berseliweran didepan rumahnya. Tidak seperti diapartemen. Semua penghuninya tak terlihat. Setiap hari ia selalu merasa bosan karena tak ada teman bicara.

"Beneran kita mau balik tinggal dikontrakkan?" tanya Nadine lagi ingin lebih memastikan. "Tapi kenapa?"

"Cuma sementara, aku sedikit sibuk buat beberapa hari kedepan, kamu juga bosankan tiap hari disini?" info James, ia tak mungkin mengatakan bahwa ia ingin menghindarkan Nadine dari jangkauan Mama. "Nanti kalau kerjaan aku udah sedikit santai baru kita kembali kesini, kamu gak suka?" tanya James akhirnya, takut Nadine menolak ajakannya.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang