46"

1.2K 117 17
                                    

ALWAYS.

















Klik tanda bintang sebelum baca...












Happy Reading.


















* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

James mengajak Nadine pulang kerumah kediaman keluarga Reid setelah Dokter mengijinkan Nadine untuk pulang. Bukan tanpa alasan tapi Mama yang memaksa James agar membawa Nadine pulang kerumah dan tinggal bersama mereka. Mama melarang James membawa Nadine pulang kembali ke apartemen apalagi ke kontrakan.

Awalnya Nadine sempat berusaha mencari alasan agar tak tinggal bersama di kediaman keluarga Reid. Bukan, bukan Nadine tak mau, hanya saja ia merasa lebih baik tinggal di apartemen atau dikontrakan saja, Nadine masih merasa canggung untuk tinggal bersama kedua orangtua James, lagipula ia sudah terbiasa hidup sederhana selama ini. Dan Nadine sedikit takut tak bisa beradaptasi dengan lingkungan keluarga James nantinya.

Tapi bagaimanapun ia beralasan pada akhirnya ia tetap dibawa pulang kerumah keluarga Reid. Mama bahkan menjemputnya kerumah sakit.

"Sayang, ini rumah kita," info Mama ketika mobil mereka memasuki halaman sebuah rumah besar dan mewah. "Mulai sekarang kamu akan tinggal disini sama Mama, Papa dan juga suami kamu," lanjut Mama dengan penuh semangat sambil membuka pintu mobil. "Ayo sayang, kita masuk," ajak Mama ketika Nadine sudah berdiri didepan pintu mobil.

Nadine hanya mengangguk mendengar semua ucapan Mama. Menolak, itu sudah ia coba lakukan sejak kemarin tapi percuma, Mama tak pernah memberi Nadine kesempatan berbicara untuk menolak.

"James, ajak Nadine kekamar, biar Nadine istirahat dulu," perintah Mama pada James ketika mereka sudah masuk kedalam rumah.

"Naddie," James mengenggam tangan Nadine dan menariknya pelan untuk menaiki tangga menuju kekamar mereka. "Sayang..., ini kamar kita,"

Nadine hanya diam sejak tadi, ia melemparkan pandangannya ke seluruh isi kamar. Ranjang besar yang berukuran king size, meja rias yang sangat elegan terbuat dari kayu jati dihiasi kaca yang besar, aroma tubuh James yang bisa ia cium begitu memasuki kamar, dua buah pintu dimana salah satunya pasti adalah kamar mandi sedang pintu satunya, Nadine masih tak tau apa isi dibalik pintu tersebut.

"Sayang, kenapa diam aja, kamu gak suka sama kamar ini?" tanya James yang memperhatikan Nadine. Sejak tadi istrinya itu hanya mengangguk dan diam saja.

Nadine menggeleng sekali.

"Kamu gak suka? Kita kekamar lain kalau gitu,"

"Hubby, gak gitu," akhirnya Nadine bersuara dan menahan James yang terlihat akan melangkah. "Aku suka kamar ini, tapi apa ini gak terlalu besar, mungkin kalau diukur ruangan ini dua kali lebih besar daripada kontrakan kita,"

"Wifey, ini gak besar, ini emang kamar aku dulunya dan sekarang ini jadi kamar kita," jelas James pada Nadine dengan lembut. Ia membawa Nadine menuju kasur dan meminta istri cantiknya untuk berbaring.

"Aku mau beresin pakaian kita dulu, lagian aku gak cape kok," tolak Nadine, ia merasa tak butuh istirahat, ia ingin membereskan semua pakaian yang mereka bawa dari rumah sakit.

"Udah, gak perlu, nanti aja beresinnya, kamu itu masih perlu banyak istirahat," tegas James pada Nadine.

"Gak... aku malah udah kebanyakkan istirahat," kekeuh Nadine tak mau menyerah.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang