59"

938 114 53
                                    

ALWAYS.






















Klik tanda bintang sebelum baca and kalau mau kasih komentar juga bowleh...










Happy Reading.























* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

Siang ini seperti biasa Nadine melakukan kewajibannya, ia pergi ke kantor James dan membawakan makan siang walaupun sudah tiga hari ini ia tak mau banyak bicara pada suaminya itu. Ia masih ingin James menuruti permintaannya.

Sementara James terus berusaha membujuk Nadine agar istrinya itu mengurungkan niatnya yang ingin ia menikah lagi demi mendapatkan keturunan. Kendalanya selama tiga hari ini adalah Nadine yang seperti enggan berbicara padanya. Memang tak ada perubahan sikap ataupun perilaku, ia tetap dilayani seperti biasa hanya saja jika ia ingin mengajak istrinya itu bicara, ia hanya akan mendapatkan jawaban singkat.

Ditanya dan dijawab ringan serta singkat.

James merasa hampir frustasi memikirkan cara agar Nadine berubah pikiran. Sudah tiga hari ini juga ia tidur hanya memeluk tubuh istrinya yang selalu tertidur duluan.

Nadine memasuki ruangan James dengan membuka pintu secara perlahan, ia melihat Anne berdiri disamping James sambil menatap suaminya yang terlihat sedang membaca berkas, entah kenapa ia merasa sepertinya Anne memiliki perasaan pada James.

James yang tau bahwa Nadine datang dengan cepat membaca berkasnya dan membubuhkan tanda tangan lalu ia dengan cepat meminta Anne meninggalkan ruangannya.

"Wifey... sini..." James memanggil Nadine dan meminta istrinya itu mendekat untuk duduk diatas pangkuannya. James ingin hari ini bisa bicara dari hati ke hati pada Nadine.

Nadine meletakkan barang bawaannya diatas meja seperti biasa dan mendekat kearah James, ia menuruti permintaan suaminya itu karena memang ia tak kuasa menolak.

Anne yang baru saja meraih gagang pintu bisa mendengar dengan jelas perkataan James, ia juga sempat melirik kearah pasangan suami istri tersebut sebelum menutup pintu. Ia melihat bagaimana Nadine duduk dipangkuan James dengan James yang langsung mendekap erat tubuh Nadine.

Cemburu, sekali lagi ia merasa iri melihat Nadine begitu disayang dan dimanja oleh James. Tapi ia sadar untuk apa ia merasa cemburu karena memang faktanya James sangat mencintai Nadine. Dan Anne tau ia tak punya kesempatan apapun untuk bisa lebih dekat dengan James.

Terkadang ia mengkhayal seandainya ia yang lebih dulu bertemu James maka ia akan memastikan bahwa yang sekarang menjadi istri dan wanita yang dicintai James adalah dirinya bukan Nadine. Sayang takdir mengatakan lain.

Anne menyesal karena sejak dulu Mamanya sering bercerita tentang James tapi ia malah cuek karena memang ia hanya mendengar namanya tapi tak pernah mau tau orangnya.

Ketika keluar dari ruangan James barusan Anne sengaja tak merapatkan pintu karena ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh pasangan suami istri tersebut.
.
.
.

"James, ini dikantor," tolak Nadine halus ketika James ingin mencium bibirnya, Nadine tau pasti James akan menyerangnya karena memang sudah tiga hari ia sengaja menghindari suaminya itu.

"Tumben, biasanya kamu gak pernah nolak mau dimanapun, kita juga udah seringkan ngelakuin lebih dari ciuman disini," ucap James yang sebenarnya tau bahwa Nadine hanya beralasan.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang