68"

1.1K 150 34
                                    

ALWAYS
















Klik tanda (☆) sebelum baca...














Happy Reading
















* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

Hingga malam menunjukkan pukul tujuh Papa masih tak beranjak dari sisi Nadine.

Yassi terpaksa pulang karena desakan dari Papa yang tak tega melihat Reya tidur disofa.

Mama Lulu pergi keluar untuk membeli makanan jadi tinggal Papa seorang yang menunggu Nadine.

Papa sempat menelpon Mama untuk mengetahui kondisi James. Ketika Mama bertanya dimana keberadaannya Papa hanya menjawab sedang mengerjakan urusan kantor.

"Nadine ayo bangun, kamu harus kuat nak, buat Papa, Mama, James dan juga si kembar," ucap Papa lirih karena hingga sekarang Nadine belum juga menunjukkan tanda bahwa ia akan sadar. "Kamu mau kehilangan mereka? Kalau kamu gak bangun dokter pasti ambil si kembar." Tepat setelah mengatakannya airmata Papa tak terbendung lagi.

Jam terus berputar hingga sekarang sudah pukul sepuluh malam. Papa hampir terlelap ketika mendengar suara seseorang yang meminta air minum.

Terjengkit kaget melihat Nadine yang ternyata susah siuman dan berusaha duduk, Papa melangkah lebar menghampiri Nadine.

"Kamu haus nak? Ayo minum, kamu harus lebih kuat sekarang," Papa menyerahkan sebotol air mineral berukuran sedang pada Nadine.

"Papa..." Nadine menerima air itu dan menatap wajah Papa.

"Papa senang kamu bangun, artinya kita gak perlu kehilangan," info Papa membalas tatapan Nadine dengan lembut. Setelahnya Papa langsung menelpon dokter untuk memberitahukan kalau Nadine sudah siuman.

Dokter masuk keruangan Nadine bersama seorang perawat, ia memeriksa keadaan Nadine dan memberikan catatan pada lembar riwayat pasien yang terdapat diujung ranjang besi Nadine.

"Putri anda ternyata seorang ibu yang sangat kuat pak, bu Nadine berhasil melewati masa kritisnya, besok pagi saya akan memastikan lagi tentang keadaan janinnya melalui usg dan saya harap bapak bisa menjaga agar kondisi si ibu tetap stabil," jelas sang dokter pada Papa. "Putri bapak dalam masa pemulihan dan lagi kehamilannya sangat rentan jadi saya harap ibu Nadine tidak boleh stres atau bisa saja bapak sementara menempatkan ibu Nadine disebuah dilingkungan yang tenang agar kondisi tubuhnya bisa lebih baik lagi,"

Papa mendengarkan dengan seksama penjelasan dokter. Tempat yang tenang dan aman. Papa sedang berfikir untuk mencarikan tempat itu untuk Nadine.

Yassi sudah menceritakan alasan Nadine berada dikontrakan, Papa merasa ingin sekali menendang Anne keluar dari rumahnya tapi mengingat kembali bahwa wanita itu juga sedang hamil anak James maka Papa terpaksa mengurungkan niatnya.

Nadine kembali terlelap setelah dokter memeriksanya.
.
.
.

James sudah kembali kerumah karena ia berkeras menolak untuk dirawat dirumah sakit.

"James, kita perlu bicara."

"James capek Ma, mau istirahat." Tolak James langsung karena ia tau apa yang akan dibicarakan Mama. Pasti masalah Anne pikirnya.

"Sebentar aja James, ini penting."

"Soal Anne" tebak James tepat sasaran.

"Kamu pasti udah tau apa yang mau Mama omongin,"

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang