40"

1.3K 131 30
                                    

ALWAYS.
















Klik tanda bintang sebelum baca...











Happy Reading.
















* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

Tifany masuk kedalam rumah dan menghubungi Tolay, ia ingin memberitahukan apa yang terjadi di daerah kontrakan mereka barusan.

Tolay panik ketika mendengar apa yang Tifany sampaikan, dan kepanikannya mengundang rasa penasaran dari Andre yang sedang memperhatikan raut wajah panik Tolay. Setelah mendengar penjelasan secara detail oleh Tifany berangsur Tolay mulai bisa merasa sedikit lega dan beralih menjadi mencemaskan keadaan Nadine.

"Kenapa bro, muka lo kok jadi pucat gitu?" sambar Andre ketika melihat Tolay memutuskan sambungan ponselnya.

Tolay menegak kandas air putih dimejanya sebelum menjawab.

"Nadine masuk rumah sakit."

"Apa?!!" Andre terlonjak dari duduknya mendengar info dari Tolay. "Nadine kenapa? Kenapa sampe masuk rumah sakit? Dia sakit?"

"Nadine ditembak Barry."

Andre langsung memucat mendengar ucapan Tolay. Apalagi ia ingat Yassi sedang menuju rumah Nadine. Ya Tuhan, apa yang akan Yassi lakukan jika tahu Nadine terluka pikir Andre. Bertambah panik ketika Andre memikirkan kandungan Yassi. Andre takut Yassi menjadi stress dan kemudian berdampak pada kandungannya.

Tak menunggu lama Andre langsung mengajak Tolay untuk pulang. Ia akan meminta ijin khusus kali ini. Selain khawatir dengan istrinya, Andrepun ikut cemas dengan keadaan Nadine.

Sepanjang perjalanan menuju kontrakan Andre berusaha menghubungi Yassi, tapi nihil karena satupun panggilannya tak dijawab.

Tifany baru saja keluar dari kamar ketika melihat Yassi memasuki rumahnya dengan wajah yang sangat panik.

"Kak, kenapa rumah Nadine dikasih garis polisi? Dimana Nadine? Ada apa?" kepanikan Yassi tak bisa disembunyikan ketika ia sampai dan melihat rumah Nadine terdapat pagar kuning garis polisi membentang didepan pintu.

Tifany mengajak Yassi duduk sebelum memberitahukan apa yang terjadi.

"Kak... ?!" rengek Yassi tak sabar.

"Tadi dirumah Nadine kemasukan orang yang gak dikenal, kami pikir orang itu maling tapi ternyata bukan, orang itu bernama Barry mantan karyawan kantor James yang dipecat karena kasus korupsi, Barry awalnya hanya mengancam tapi... tapi... " Tifany merasa tak sanggup melanjutkan ucapannya.

"Kak... ?" rengek Yassi lagi, ia mencoba menghalau pikiran buruknya. "Apa Nadine baik-baik aja? Pasti sekarang James bawa Nadine ke apartemen mereka kan? Iya kan Kak?"

Tifany mengeleng lemah.

"Kak... Nadine di apartemen James kan?" tuntut Yassi ingin Tifany mengiyakan asumsinya. Nadine baik-baik aja dan sekarang sudah aman diapartemen mereka pikir Yassi.

"Nad... Nadine tertembak... dan sepertinya Nadine bukan hanya terluka karena tembakan tapi juga... juga harus kehilangan bayinya..." ucapan Tifany meluncur bersama derai air matanya.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang