23"

1.5K 129 13
                                    

ALWAYS.
































Klik tanda bintang sebelum baca...

























Happy Reading.





















* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

"Dasar Egois, kenapa kamu cuma mikirin perasaan kamu tanpa mau peduli perasaan aku?!."

"Karena aku peduli sama perasaan kamu, aku harus ngelakuin semuanya, aku bohong sama Mama soal pernikahan kita, aku rela bohongin Mama selama ini demi kamu, apa itu belum cukup?!" akhirnya James mengatakan soal Mama.

Pernyataan James berhasil membuat Nadine terdiam.

Merasa Nadine tak lagi bergerak James dengan cepat membawa tubuh Nadine dalam dekapannya.

"Aku mohon Nad, jangan bilang kamu mau pergi dari aku, aku rela ngelakuin apa aja asal kamu tetap sama aku."

"Mama?" satu kata keluar dari mulut Nadine, ya, selama ini Nadine tidak tahu sama sekali soal Mama yang dibicarakan James. Nadine hanya tau bahwa James punya Papa.

"Ya, Mama punya penyakit jantung dan Mama gak boleh stres, saat kita nikah Mama sedang di rumah Oma, aku gak pernah ada niat sedikitpun bohongin kamu, keadaan yang maksa aku ngelakuin ini semua"

"Lalu Papa, dan kantor kamu? Apa semuanya juga bohong?" tanya Nadine yang sudah mulai mereda dari emosinya.

"Papa merestui kita sejak awal, perusahaan itu punya Papa dan akan jadi milik aku nantinya" jelas James singkat. "Maafin aku udah sembunyiin ini dari kamu, aku bukan pegawai dikantor itu tapi aku adalah anak dari pemiliknya dan aku gak ada maksud buat bikin kamu jadi istri diatas kertas, aku ngelakuin ini karena aku gak mau kamu nantinya terluka kalau Mama mengetahui status kita"

"Apa Mama kamu gak mau kamu punya istri?" tanya Nadine bingung sambil menjauhkan dirinya dari dekapan James.

"Bukan Nad, bukan begitu, Mama mau aku menikah dengan wanita pilihannya"

"Jadi apa kamu sudah menikah? Apa aku cuma istri simpanan?"

"Hey, kenapa kamu bilang gitu? Kamu istri aku, satu-satunya istri aku, dan aku gak bakal menikah dengan siapapun selain kamu, aku cuma mencintai kamu" ucap James cepat, lalu mencium singkat bibir Nadine.

Nadine hanya diam mendapat perlakuan James. Lega, perasaannya sekarang sudah lega mendengar soal kenyataan bahwa ia satu-satunya istri James. Tapi hatinya masih mengganjal soal pertanyaan tentang Mama yang disebut James.

James membawa Nadine kekamar setelah merasa tak ada lagi penolakan dari istrinya itu.

"James, ayo kita pulang."

"Kemana?"

"Kerumah kita."

"Ini juga rumah kita."

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang