26"

1.3K 113 18
                                    

ALWAYS.









Klik tanda bintang sebelum baca...










Happy Reading.












* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

Setelah merasa cukup melihat wajah James, Mama mengalihkan pandangannya pada seorang perempuan yang berdiri diam dibelakang James. Perempuan yang Mama lihat terus menundukkan kepalanya. Mama jadi penasaran. "Siapa dia?" tunjuk Mama dengan tangannya pada Nadine.


James menoleh kebelakang melihat Nadine, perempuan yang dipertanyakan oleh Mama.

Papa sendiri langsung merasa suanana menjadi tegang seketika, Papa juga menatap langsung pada Nadine.

James mendekati Nadine dan mengulurkan tangannya untuk membawa Nadine kehadapan Mama.

Nadine sendiri masih merasa gugup dan takut. Ketika James akan memegang tangannya, ia dengan cepat menepisnya pelan dan memandang wajah James dalam.

James mengerti dengan arti tatapan Nadine padanya, iapun hanya meminta Nadine mengikutinya kehadapan Mama.

"Siapa dia James?" tanya Mama sekali lagi.

"Ma, kenalin ini Nadine" jawab James terdengar sedikit ragu. "Nadine ini___"

"Saya Nadine Bu, saya asisten baru pak James" potong Nadine cepat pada jawaban James. Nadine menyadari ada keraguan dalam ucapan James. Ia sendiri sekarang juga ragu akan reaksi Ibu mertuanya itu jika James mengatakan bahwa ia adalah istrinya.

Papa sontak menatap tak percaya pada apa yang baru saja Nadine ucapkan. "Asisten..." batin Papa.

James tak kalah kaget dari Papa, ia tak bisa berfikir sedikitpun dengan apa yang baru saja Nadine ucapkan. James sudah ingin mengatakan pada Mama bahwa Nadine adalah istrinya tapi kenapa malah Nadine sendiri yang mengatakan bahwa ia adalah asistennya bukan istrinya.

"Nad..."

Nadine hanya menatap dalam sekali lagi pada mata James. Mencoba memberikan pengertian bahwa ia akan menjelaskannya nanti.

"Asisten baru?!" ucap Mama memecah keheningan yang baru saja terjadi karena ucapan Nadine.

"Ya Ma, Papa rasa James membutuhkan asisten sekarang" jawab Papa mencoba menetralkan suasana.

James masih terdiam dan menatap Nadine.

"James...," panggil Papa mencoba menyadarkan James dari keterpakuannya. Papa hanya menghindari kecuriagaan yang akan timbul jika Mama menyadari bagaimana James menatap Nadine sekarang. "Sebaiknya kita mulai saja acaranya sekarang, lagipula semua sudah hadir"

James memalingkan wajahnya kearah Papa. "Ya tentu, tentu..." sahutnya hampir bingung ingin menjawab apa.

"Nadine, selama acara ini berlangsung hingga selesai tetaplah berada disamping pak James, dampingin James menemui semua kolega bisnis kami, belajarlah menangkap apa saja yang perlu kau catat dan apa saja hal penting yang dibicarakan" perintah Papa mencoba bertindak sebagai atasan yang memberikan tugas pada anak buahnya. "Itu salah satu tugasmu sebagai asisten"

"Baik pak" jawab Nadine tegas. Ia mengerti kenapa Papa mengatakan itu padanya. Nadine juga bersyukur Papa bisa cepat mengerti dengan keadaan yang ia ciptakan.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang