ALWAYS.
Klik tanda bintang sebelum baca...
Happy Reading.
* Sorry for typo.
🍁🍁🍁
Mama Lulu, Bu Ike dan Bu Crist baru saja turun dari sebuah taxi, mereka berceloteh gembira dengan tangan masing-masing memegang sebuah bungkusan. Mereka baru saja pulang dari berbelanja.
Mama Lulu memperhatikan disekitar lingkungan yang terlihat sepi seperti tak berpenghuni. "Tumben sepi banget?" celetuknya.
"Iya, tumben banget," sambar Bu Ike. Sementara Bu Crist hanya mengangguk membenarkan pernyataan kedua temannya.
Tifany sesekali menyembulkan kepala dari balik pintu, ia melihat keadaan dan menunggu kedatangan James.
"Ngapain Tifany ngintip gitu?" tanya Bu Ike.
Serentak Mama Lulu dan Bu Crist mengalihkan fokus matanya melihat kearah Tifany.
Mereka berjalan mendekati Tifany.
"Hey," tegur Bu Ike. "Liatin apaan sih?"
Tifany hampir terlonjak kaget mendengar teguran tertuju pada dirinya. Dengan cepat ia membuka pintu rumahnya dan sedikit menyeret ketiga orang itu kedalam rumahnya.
"Ada apaan sih?" bingung Mama Lulu.
Tifany menutup pintunya rapat, lalu ia mendekatkan dirinya pada ketiga orang itu dan berbicara setengah berbisik pada mereka. "Dirumah Nadine sedang ada maling dan Nadine masih didalam rumah," infonya.
"Apa?!" serentak ketiga orang itu membelalakkan mata.
Tifany cepat meletakkan jari telunjukkan kedepan bibir agar ketiga orang tersebut mengecilkan volume suara mereka.
"Trus sekarang gimana?"
"Kita harus bantuin Nadine?"
"Ini saya lagi nunggu James, tadi udah saya telpon," info Tifany.
"Polisi," timpal Bu Ike. "Sudah telpon polisi belum?"
Tifany menggeleng karena memang ia tidak kepikiran untuk menelpon polisi.
Mama Lulu dengan cepat meraih ponselnya dari dalam tas dan menelpon polisi.
Sementara dirumah Nadine sendiri, ia dan Mama sama-sama diikat oleh Barry.
Barry terus saja meminta anak buahnya berjaga didepan pintu. Ia ingin membawa Nadine pergi dari tempat itu. Sempat akan pergi tapi anak buahnya tadi melapor bahwa ada tiga orang yang sedang berada diluar dan tertunda-lah keinginannya.
"Gimana?"
"Mereka gak keliatan lagi bos,"
"Lo liat kemana mereka?"
"Gak bos, soalnya tiba-tiba mereka ngilang pas udah deket,"
"Sial! Kenapa jadi bisa ada orang? Bukannya tu cewe bilang kondisi disini lagi sepi, brengsek," umpatnya karena ternyata perkiraannya sedikit meleset.
"Lepasin kami," pinta Nadine yang masih berusaha berbicara lantang. Ia mulai bisa menetralkan rasa takutnya karena sekarang ia juga harus memikirkan Mama. "Kamu itu mau apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WIFE IS MY LIFE
FanfictionPeringkat Cerita # 1 dalam Jamesreid # 2 dalam Nadinelustre # 1 dalam JaDine (06/10/2018) Jangan lupa follow akun aku yah biar gak ketinggalan ceritanya. Hanya sekedar karangan cerita aja . Jangan dibaperin, karena ini karangan abal-abal aku...yan...