47"

1K 118 16
                                    

ALWAYS.





















Klik tanda bintang sebelum baca...













Happy Reading.

















* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

"Sayang, mana kuenya?"

"Eum... maaf Ma, eum..."

Mama jadi sedikit penasaran pada sikap aneh Nadine. Pergi ketoko kue tapi begitu kembali malah tak membawa apapun. "Mana kuenya?"

"Maaf Ma, tadi Nad udah ambil kuenya tapi Nad kasih lagi sama Nenek yang juga mau kue cheese,"

"Kok gitu, kitakan udah pesan kuenya sayang, kamu taukan kuenya buat siapa?"

"Nad tau Ma, tapi nenek tadi bilang kuenya buat dikasih ke cucunya, Nad jadi gak tega Ma, jadi kuenya Nad kasih ke Nenek itu." Nadine sedari tadi menjawab pertanyaan Mama dengan kepala menunduk dalam. Ia benar-benar takut Mama akan memarahinya.

Mama hanya menarik nafas mendengar penjelasan Nadine. "Yaudah gak papa," jawab Mama akhirnya ketika menyadari sikap Nadine yang seolah ketakutan. "Besok kita pesan lagi,"

"Ga usah Ma, nanti Nad buat aja kuenya,"

"Kamu bisa buat kue juga?"

Nadine hanya mengangguk dengan kepala masih enggan terangkat untuk menatap Mama.

"Kalau gitu nanti Mama bantu yah," ucap Mama antusias karena ternyata Nadine memiliki banyak keterampilan. Kali Mama benar-benar merasa beruntung mendapatkan Nadine sebagai menantunya. Selain berparas manis, Nadine juga memiliki hati yang sangat tulus, baik dan penyayang.

Suara ponsel Nadine berdering nyaring membuat Nadine sendiri sedikit kaget. Ia ragu mengangkatnya karena nomor yang tertera adalah nomor tak bernama.

"Hallo..."

"Hai Nadine, cucu menantu Oma, jangan lupa yah kamu gak boleh punya pacar karena kamu udah Oma jodohin sama cucu kesayangan Oma."

"Maaf Om____"

Tut... tut... tut...

Nadine belum sempat mengatakan apapun tapi sambungan ponselnya terputus sebelah pihak. Nadine akhirnya hanya menatap pada ponsel ditangannya.

"Kenapa sayang?"

"Gak papa Ma,"

"Siapa yang nelpon, kok kamu jadi keliatan bingung?"

"Ini Ma, telpon dari Nenek yang Nad kasih kue," jawab Nadine jujur.

"Hah... ngapain Nenek itu nelpon kamu? Emang kalian tukeran nomor telpon?" tanya Mama bingung.

"Gak ada Ma, Nad juga gak tau Nenek itu dapet darimana nomor Nad,"

"Terus Nenek itu bilang apa?" Mama semakin penasaran.

"Eum..." Nadine berfikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Mama. "Nenek itu minta dipanggil Oma, terus tadi Nenek itu bilang kalau mau jadiin Nad cucu menantunya," jawab Nadine sejujur-jujurnya. Ia tak berbakat untuk berbohong dan ia memang tak bisa berbohong pada dasarnya.

"Apa!?" seru Mama kaget mendengar ucapan terakhir Nadine. "Pak Jon puter balik sekarang!"

"Mau kemana nyonya?" tanya Pak Jon bingung karena secara tiba-tiba diperintahkan untuk memutar kembali mobil mereka.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang