ALWAYS
Happy Reading.
* Sorry for typo.
🍁🍁🍁
Sebulan lagi berlalu sejak kejadian hari itu. Kehidupan James dan Nadine sudah berangsur kembali normal seperti sedia kala. Sedia kala bukan berarti seperti dulu.
Nadine masih sering termenung seorang diri jika Mama tak ada dirumah menemaninya ketika Papa dan James pergi kekantor.
Akhir-akhir ini juga Mama memang mulai kembali mengikuti berbagai arisan bersama teman-temannya.
Sudah sering Mama mengajak Nadine dan Nadine pernah dua atau tiga kali mengikuti Mama tapi tetap saja Nadine merasa ia tak pantas berada diacara-acara arisan berkelas Mama.
Walau selama arisan Mama selalu menyanjung Nadine dan tak segan mengenalkan Nadine sebagai menantu kesayangannya.
James sering diminta Mama untuk membujuk Nadine agar selalu ikut dalam acara arisan tersebut tapi sekali lagi Nadine selalu beralasan bahwa ia lebih nyaman dirumah daripada diacara seperti itu.
Kemewahan memang tak pernah merubah sedikitpun jati diri yang Nadine miliki, suami yang notabenenya adalah penerus tunggal sebuah perusahaan terbesar di Indonesia yang memiliki harta tak terhingga tak membuatnya berubah.
Nadine tetaplah Nadine yang sederhana, penuh sopan santun dan ramah.
Dari semua itu hanya satu yang berubah dari Nadine.
Dulu mata indahnya selalu memancarkan cahaya, senyuman indah terpancar jelas pada wajah manisnya tapi sekarang matanya selalu sendu dan tak terlihat bergairah, senyumnyapun kadang terlihat dipaksakan dan itu sangat dirasakan bukan hanya oleh James tapi juga oleh Papa yang memang mengenal Nadine sejak awal bahkan Mamapun kadang merasakannya.
James bertekad akan mengembalikan lagi mata bercahaya istrinya juga senyuman diwajah istrinya itu. Ia akan melakukan apapun demi bisa membuat Nadinenya kembali seperti dulu.
"Hallo..." jawab Nadine malas ketika suara ponselnya berbunyi nyaring tak berhenti.
"Iya, ni gue Yassi, sahabat lo, udah lupa ya punya gue?" cerocos Yassi langsung tanpa jeda.
"Iya Yas, aku tau ini kamu, kenapa?" jawab Nadine lembut sambil membangkitkan tubuhnya dari kasur. Ia hanya berdiam diri dikamar sejak kepergian James kekantor.
Mau bagaimana lagi, mau membersihkan rumah tak mungkin karena Mama pasti akan memarahi semua orang jika ia ikut membersihkan rumah atau menyentuh pekerjaan rumah apapun.
"Kenapa lo bilang? Kesel gue sama lo, ditelpon dari tadi lama banget ngangkatnya? Lagi dimesumin laki lo yah?" tuduh Yassi asal karena memang sudah terhitung lima panggilannya diabaikan Nadine.
"Apa'an sih Yas, masih siang juga lagian Jameskan dikantor,"
"Kali aja lagi dimesumin laki lo, lagian ni yah, mau pagi kek, siang kek sabodo kalau laki lo mau mesumin lo, urusan kantorkan bisa lewat secara laki lo itu yang punya kantor,"
"Emang kalau James yang punya boleh gitu malas-malasan cuma karena mau..." hampir saja Nadine keceplosan bicara vulgar seperti Yassi.
"Mau apa ni? Hayo lo mulai bisa mesum sekarang? Hebat juga laki lo bisa bikin otak polos lo mesum," kekeh Yassi diseberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WIFE IS MY LIFE
FanfictionPeringkat Cerita # 1 dalam Jamesreid # 2 dalam Nadinelustre # 1 dalam JaDine (06/10/2018) Jangan lupa follow akun aku yah biar gak ketinggalan ceritanya. Hanya sekedar karangan cerita aja . Jangan dibaperin, karena ini karangan abal-abal aku...yan...