18"

1.4K 116 12
                                    

ALWAYS.


















Klik tanda bintang sebelum baca...























Happy Reading.



















*Sorry for typo.

🍁🍁🍁

Nadine terhenyak dari tidurnya, ia merasa ada sesuatu yang melingkar dipinggangnya. Perlahan ia menoleh dan mendapati wajah James yang sedang tertidur pulas sambil memeluknya erat. Nadine terdiam melihat garis wajah James, hati kecilnya seakan bersorak riang mendapati suaminya tidur bersamanya sekarang tapi ada sisi lain dari batinnya yang mengingatkannya soal kejadian yang ia lihat tadi malam.

Nadine membalik tubuhnya kearah James. Ia ingin sekali memeluk suaminya, suami yang sudah dua minggu ia rindukan. "Siapa dia James?" batin Nadine bertanya. Tak terasa airmatanya mengalir tanpa bisa dicegah.

James merasakan ada yang membasahi bagian dadanya. Ia perlahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah sedih istrinya.

"Naddie, kamu kenapa?"

Nadine semakin mengeratkan pelukannya tanpa menjawab.

"Hey... kenapa nangis, aku udah disini" James menatap jelas wajah sedih Nadine, James berfikir istrinya itu menangis karena  merindukannya.

"Hiks... hikss... kenapa baru pulang?" Nadine berusaha menjawab James. "Aku pikir kamu udah lupa sama jalan pulang kesini, aku pikir kamu udah gak sayang sama aku" sambungnya sambil terus terisak pelan.

James mengernyit mendengar ucapan Nadine. "Aku gak mungkin lupa sama istri aku yang cantik ini"

"Bagaimana dengan dia?" suara hati Nadine berujar.

"Ini rumah aku dan disini ada kamu, istri aku, jadi aku gak akan mungkin lupa jalan untuk kesini"

"Ya, tapi kamu juga selalu jalan sama dia" batin Nadine lagi.

Merasa tak ada sahutan James sedikit bingung. "Kamu kenapa masih nangis? udah..." ucap James sambil menghapus airmata Nadine. "Aku minta maaf yah karena baru bisa pulang"

Nadine akhirnya hanya bisa mengangguk walau hati kecilnya ingin sekali bertanya soal wanita yang ia lihat bersama suaminya tadi malam.

☆☆☆

Nadine menyiapkan sarapan untuk James, tapi kali ini ia banyak diam. Nadine hanya ingin menikmati waktunya bersama James. Ia sedang tidak ingin merusak suasana. Terutama suasana hatinya yang senang karena James akhirnya pulang.

James sadar sedari tadi Nadine banyak diam tidak seperti biasanya pikirnya. "Nad, kamu baik-baik ajakan?" tanyanya ketika mereka selesai dengan sarapan mereka.

Nadine hanya mengangguk menjawab pertanyaan James.

"Kamu yakin baik-baik aja?" James mengikuti Nadine kearah dapur.

"Heum..." jawab Nadine singkat sambil mencuci piring dan gelas.

James memeluk Nadine dari belakang. "Gimana kalau kamu berenti kerja?"

Nadine menghentikan aktifitasnya. Ia hanya menarik nafas pelan tanpa berniat memberi komentar pada ucapan James.

"Aku mau kamu ikut ke medan minggu depan" sambung James sambil menaruh kepalanya dipundak Nadine.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang