28"

1.4K 117 10
                                    

ALWAYS.


















Klik tanda bintang sebelum baca...





















Happy Reading.














* Sorry for typo.

🍁🍁🍁

"Gimana perkembangannya?"

"Mereka belum balik bos, kami udah seminggu ini ngawasi rumah kontrakan dan apartemennya tapi belum keliatan"

"Bagus, teruskan aja kerja kalian, awasi terus dan cepet lapor kalau mereka udah mulai keliatan,"

"Siap bos..."

Menghela nafas kasar, pria berbadan kekar dan berkulit sedikit gelap menyandarkan punggungnya pada sofa. Menghisap dalam, menikmati rokok yang bertengger dimulutnya, ia menerawang memikirkan untuk bisa merealisasikan rencananya secepat mungkin. Sudah terlalu lama baginya menunda urusan penting ini. Ia tidak akan membiarkan kehidupan orang yang ia sedang amati berjalan mulus.

"Heh..., nikmati aja sisa-sisa hari bahagia lo karena sebentar lagi lo cuma bakal menangis" ujarnya dengan nada sangat sombong sambil menghembuskan asap rokoknya ke udara.

Berdiri dan mengambil gelas minuman kecil lalu menuang minuman keras kedalam gelas kaca itu, pria itu berdiri didepan jendela rumahnya dan menatap langit. Ia mengingat semua yang terjadi padanya beberapa bulan lalu.

"Siapin aja diri lo seperti yang pernah lo bilang" ujarnya sambil menutup mata dan mengingat wajah orang yang sedang ia pikirkan.

☆☆☆

James terbangun karena mendengar suara riuh dari lantai dasar hotel yang terdapat kolam renang tepat ditengah-tengah deretan kamar hotel yang tersedia. Sepertinya banyak turis asing yang sedang menginap dan membawa serta keluarganya.

Kamarnya dan Nadine memang berada dilantai dua. Suara anak-anak kecil yang terdengar riang bermain bisa terdengar samar olehnya.

Membuka matanya perlahan dan mengerakkan sedikit tubuhnya, James tersenyum ketika mendapati wajah cantik istrinya masih terlelap tanpa merasa ternganggu dengan suara-suara yang ada. Ia menatap lekat setiap gestur wajah istrinya yang sangat polos, ah..., bukan hanya wajahnya yang telihat polos tapi sekarang tubuh istrinya yang ia pelukpun masih polos tanpa ada sehelai kain yang melekat. Sudut bibir James terkembang sempurna mengingat kejadian tadi malam. Ia dan istrinya sudah benar-benar melakukan hubungan suami istri.

Sekali lagi James mengeratkan pelukkannya dan mencium dalam pucuk kepala istrinya. Ada rasa yang tak bisa ia ungkapkan pagi ini. Yang jelas hatinya sangat senang karena sekarang Nadine sudah benar-benar ia miliki seutuhnya.

Nadine merasa sedikit terganggu dengan perlakuan James, ia merasa tubuhnya semakin tertarik dan menempel pada sesuatu yang terasa sedikit lembut tapi kokoh. Perlahan iapun bisa mendengar suara riuh dari arah luar. Menarik nafas sedikit panjang akhirnya Nadine mulai membuka matanya.

"Morning wifey..." sapa James begitu melihat mata Nadine mulai terbuka sempurna.

Nadine memberikan senyuman terbaiknya "Morning..." balasnya singkat, kepalanya terasa sedikit pusing, ia baru tertidur jam empat subuh dan terbangun jam tujuh pagi ini, tubuhnya terasa lelah dan letih, Nadine bergerak sedikit melonggarkan pelukan James dan menutup lagi matanya.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang