71"

1.3K 154 22
                                    

ALWAYS























Klik tanda bintang sebelum baca...






















Happy Reading























* Sorry for typo

🍁🍁🍁

Nadine baru keluar kamar setelah sore karena ia ingat hari ini adalah jadwal rutinnya untuk memeriksakan kandungannya.

Papa dan Oma Al tersenyum ketika melihat Nadine berjalan kearah mereka.

"Udah siap? Tapi kamu makan dulu ya sebelum kita kedokter?" bujuk Oma berusaha agar Nadine mau menyatap makanannya hari ini.

Nadine menggeleng keras tanda bahwa ia tak mau makan. "Nad mau makan diluar Oma," jawabnya lagi.

"Tapi Nad..."

"Pokoknya Nad mau makan diluar," potong Nadine pada ucapan yang akan Papa tujukan padanya.

Akhirnya Papa dan Oma memilih menuruti kemauan Nadine kali ini.

"Satu lagi," ucap Nadine sebelum mereka melangkah untuk keluar rumah. "Merry gak boleh ikut, Nad mau periksa ditemani Papa sama Oma aja,"

Oma mendesah berat kali ini.

"Emangnya kenapa sama Merry? Dia salah apa?" tanya Papa.

"Pokoknya Merry gak boleh ikut." Rajuk Nadine kali ini bersikeras agar tak selalu dibuntuti oleh penjaganya itu.

"Ya udah iya..." jawab Papa mengalah lagi untuk kedua kalinya. "Merry kamu tunggu dirumah aja," perintah Papa langsung pada Merry yang ternyata sudah berdiri dibelakang Nadine bersiap ikut kerumah sakit.

Tiba dirumah sakit mereka masih harus menunggu antrian. Nadine memutar otaknya agar bisa melakukan rencana pertamanya.

"Oma..." panggil Nadine setengah berbisik.

Oma menoleh kearah Nadine.

Sadar Oma memberi respon Nadine langsung berujar. "Nad mau pipis sekarang,"

"Yaudah Oma temenin,"

"Eh... jangan Oma" spontan Nadine menjawab cepat. "Oma disini aja sama Papa cuma bentar kok, Nad janji bakal cepet balik lagian nanti kalau nama Nad dipanggil gak ada yang nyaut kan kita harus antri dari awal lagi, malah tambah repot jadinya," sambungnya berusaha memberi penjelasan yang logis.

Oma melirik kearah Papa yang terlihat serius menatap ponselnya.

"Yaudah sana, cepet balik jangan lama-lama,"

Nadine melangkah cepat menuju arah toilet tapi begitu diujung lorong dan tak terlihat lagi oleh Oma dan Papa ia malah memutar arah tubuhnya menuju meja resepsionis menanyakan sesuatu.

Oma menangkap gelagat aneh dari sikap Papa yang tiba-tiba berubah setelah membaca pesan dari benda pipih ditangannya.

"Ada apa Malcom?"

"Oma... sepertinya saya harus kembali ke Indonesia hari ini," jawab Papa langsung dengan wajah yang jelas terlihat panik. "Puppy masuk rumah sakit." Infonya kemudian membuat Oma langsung ikut cemas seketika karena bagaimanapun Puppy adalah cicit pertamanya, anak kandung James.

"Puppy kenapa?"

"Mama cuma bilang Puppy demam dan sempat kejang-kejang," jawab Papa jujur lalu ia menelpon seseorang untuk menyiapkan tiket kepulangannya hari ini juga.

MY WIFE IS MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang