. . . "Oh kau ikut oppa?." Tanya hyoni saat melihat dara dan jiyong datang.
Jiyong mengangguk.
"Bagaimana kabarmu hyoni-ah?." Tanya jiyong dengan ramahnya. Berbeda dengan dara. Dara sedari masuk hingga duduk didepan hyoni terus memasang wajah cemberut.
"Aku baik sekali oppa. Kau juga baik kan?."
"Ne.. Ada Dara yang merawatku. Jadi aku sangat baik."
"Kau kenapa eonnie?. Ada apa dengan wajahmu?."
"Aku sedang tidak mood."
"Tidak mood?. Bukannya tadi kau yang mengajakku dengan semangatnya?."
"Ne.. tapi tiba tiba tadi seekor naga menyembur padaku dan membuatku kesal."
Hyoni menatap jiyong bingung. Jiyong hanya mengedikkan bahunya.
"Kau sudah pesan?." Tanya jiyong mencoba mencairkan suasana.
"Belum. Aku baru saja sampai. Jadi sekalian aku menunggu."
"Pesanlah sesukamu. Aku yang akan bayar." Ucap jiyong.
"Oh jinja?. Wooaahh.. Eonnie kau membuat keputusan yang tepat dengan membawa jiyong oppa."
Dara hanya melengos kesal. Hyoni menyadari jika eonnie dan oppa nya ini sedang bertengkar.
"Kau pesan apa dara?." Tanya jiyong saat pelayan memberikan daftar menunya.
"Daging Naga Cincang." Jawab dara dengan ketus.
Jiyong menoleh heran, Hyoni dan pelayan yang disitu menahan tawanya.
"Disini tidak ada menu seperti itu. Tidak ada daging naga disini." Jawab jiyong menjawab kekonyolan dara yang sedang kesal.
"Kalau begitu pergilah ke dapur restoran ini biar kau yang jadi gantinya."
"Wow.. kau sudah siap menjadi janda yang ditinggal mati suaminya?." Dengan wajah takjub yang di buat buat.
Plaaakkk...
"Jangan bicara macam macam kwon jiyong." Ucap dara sambil memukul punggung jiyong yang ada disebalahnya.
"Kenapa kau memukulku. Sakit dara."
"Huaaa... kau membuatku tidak selera makan lagi. Hikss.. Eommaaa...." Rengek dara sambil menangis.