.
.
.
Jiyong tengah bermain dengan baby Jisoo di ruang tengah villa itu. Mereka tertawa bersama hingga terhenti karena Jisoo mengatakan sesuatu."Amma.."
"Hm?. Jisoo bilang apa sayang?."
"Amma.. Appa.."
"Eomma?."
Jisoo diam sambil menatap Jiyong.
"Jisoo rindu eomma?."
Jisoo menunduk dan kembali memainkan mainannya. Jiyong menghembuskan nafasnya pelan dan mengelus rambut lembut putrinya.
"Maafkan Appa.." bisik Jiyong.
Jiyong mengaktifkan ponselnya kembali setelah ia tidak mengaktifkan ponselnya seharian penuh ini. Banyak sekali notif pesan dan telpon dari keluarga, member, dan managementnya. Saat meletakkan kembali ponselnya, ponselnya kembali bergetar tanda panggilan masuk.
Nomor tak dikenal.
Jiyong mengernyit dan langsung berpikir mungkin Sasaeng fans. Ia meletakkan kembali ponselnya tak menghiraukan panggilan itu dan kembali bermain dengan Jisoo.
"Ck.. siapa ini mengganggu saja." Ucap Jiyong kesal karena ponselnya bolak balik berbunyi.
"Yeoboseyo?." Ucap Jiyong datar.
"Yeoboseyo?. Ini.. G-Dragon?. Benar, ini G-Dragon?." Ucap suara laki laki di sebrang sana.
"Siapa kau?." Tanya Jiyong dengan sinis.
"Ah maaf.. aku hanya ingin memberitahukan. Jika.. itu.. istrimu ada di rumahku."
Jiyong mengernyit. Pintar sekali Sasaeng fans ini membuat wacana.
"Maaf, tapi istriku sedang denganku sekarang." Tegas Jiyong.
"Eum.. tapi Gd.. eum.. maksudku tuan GD, Sandara Kwon sedang dirumahku sekarang." Ucap laki laki itu seperti gugup.
"Tidak usah membohongiku. Kau mau mendekam dipenjara?."
"Tidak.. tidak tuan.. maaf.. tapi aku sungguh sungguh. Aku tidak berbohong."
Jiyong langsung mematikan sambungan itu. Kenapa semua orang membuat dirinya kesal hari ini.
Jiyong mencoba menghiraukan percakapannya dengan lelaki yang menelponnya tadi. Tapi entah kenapa perasaannya jadi tak enak.
"Hiks.. amma.."
Jiyong menoleh dan mendapati putrinya yang tiba tiba menangis.
"Jisoo kenapa nak?."
"Hiks.. Amma.. Amma.. Huaaaaa..."
Tangis Jiyong pecah. Bagaimana ini. Jisoo pasti merindukan eommanya.
"Ssttt... Sudah sayang.. kau kenapa?. Rindu eomma?. Benar rindu eomma?. Tapi eomma sedang sibuk sayang. Jadi jangan menangis lagi ya?. Jisoo dengan appa dulu.." Ucap Jiyong mencoba menenangkan Jisoo.
Tapi bukannya tenang, Jisoo semakin menangis.
"Heish bagaimana ini."
Jiyong membawa Jisoo ke dapur.
"Ahhh bodoh. Aku tidak membawa susu Jisoo. Bagaimana ini."
Jiyong membuka kulkas. Kosong.
"Sstt.. sudah jangan menangis sayang."
"Aaammmaa..."
Ddddrrtt....
Ddddrrtt...."Ck.. siapa lagi ini."
