Part 74

973 101 15
                                        

.
Yang ini beneran up wkwk...
.
.
.

"Joseph?"

"Sandara?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sandara?."

"Hei.. apa kabar Sandara?." Sapa Joseph sambil memeluknya kemudian memegang bahunya.

"Kalau Jiyong tau bisa mati aku."  Batin Dara.

"Sandara?. Hei.. kau baik baik saja." Tanya Joseph membuyarkan lamunan Dara.

"Oh iya, aku baik baik saja. Hehe.." Jawab Dara canggung.

"Aku sangat merindukanmu." Ucap Joseph sambil memeluk Dara kembali.

"Eeheem..." Sonhoo berdeham.

"Ah.. aku harus pergi dulu. Bye.." Ucap Dara sambil berlalu menuju kasir diikuti Sonhoo yang melihat lekat pada Joseph.

"Dara.. tunggu."

Darapun berhenti dan menoleh.

"Boleh aku meminta nomer ponselmu?. Nomermu yang dulu tidak aktifkan?."

Sonhoo heran melihat lelaki ini. Apa ia tidak tau kalau wanita didepannya sudah menikah bahkan memiliki anak?. Sebenarnya tinggal dimana dia sampai tidak tau.

"Eum.. eum.. maaf.. aku lupa nomer ponselku. Aku baru saja mengganti nomerku lagi. Aku juga lupa bawa ponsel. Hehe.. maaf." Jawab Dara canggung sambil melirik Sonhoo.

"Ah.. kau managernya kan?. Kau pasti punya. Aku boleh meminta?." Tanya Joseph pada Sonhoo yang menatapnya sangar.

"Tidak boleh. Ayo Dara.." Ucap Sonhoo dengan berjalan duluan kemudian Dara mengikuti.

.
.
.

"Sonhoo.. jangan bilang pada Jiyong ne?." Pinta Dara saat baru selesai membayar di kasir.

"Hm?."

"Yang tadi. Jangan bilang pada Jiyong. Bisa mati aku."

"Kalau kau menyembunyikannya dan dia tau dengan sendirinya, dia akan semakin marah Dara."

"Ayolah.. jangan memberi tahunya sekarang ne. Nanti akan aku beri tahu sendiri."

"Haahhh.. terserahlah. Ayo, kasihan mereka menunggu lama."

"Ne.. gomawo.."

.
.
.
.

"Aahh.. lelahnya.." Ucap Jiyong saat merebahkan tubuhnya di ranjang.

Mereka baru saja tiba. Saat ini menunjukkan pukul 18:00 KST. Mereka jalan - jalan terlebih dahulu di Sky Park.

"Kau lelah?." Tanya Dara dengan lembut.

"Eum.. tapi saat melihat tawa Jisoo tadi rasanya lelahku hilang."

"Bagaimana saat melihat tawaku?." Tanya Dara sambil ikut merebahkan diri dan bersandar pada dada suaminya itu.

The Best Choice EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang