.
.
.
.
~Flashback~Jiyong menyendiri. Ia menyendiri di studio Bigbang. Ia sudah berpesan akan menggunakan ruangan itu. Dan tidak memperbolehkan siapapun masuk. Merekapun menuruti dengan memasang tanda dilarang masuk. Mereka tidak ingin terkena Omelan seorang Kwon Jiyong.
Ia sedang merenungkan semuanya. Semuanya yang terjadi di rumah tangganya. Ia bimbang. Apa yang benar apa yang salah Jiyong bingung. Jiyong menghela nafasnya lelah. Ia menenggelamkan kepalanya di antara lipatan tangannya yang ia tumpukan di meja.
Cklek~
Pintu terbuka.Jiyong menggeram kesal.
"APA KAU TIDAK BISA MEMBACA APA TERTULIS DIDEPAN?." Sergah Jiyong tanpa melihat siapa yang masuk.
"Wow, aku di bentak oleh seorang G-Dragon." Ucap Seven.
"Ck.. Hyung.. Aku sedang tidak ingin diganggu." Rengek Jiyong.
"Kau sedang ada masalah?." Tanya seven sambil mengambil duduk disebelah Jiyong.
Jiyong menghela nafasnya lagi dan kembali menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya.
"Kalau ada masalah, bicarakan. Jangan saling memendam satu sama lain. Nanti jadi jerawat."
Tak ada jawaban dari Jiyong. Ia benar benar sedang badmood saat ini.
"Kau dan Dara sama sama keras kepala. Sama - sama punya ego tinggi. Kalau kalian seperti ini terus, tanpa ada yang mengalah, semuanya bukan tidak mungkin akan hancur."
"Tapi Dara selingkuh Hyung." Adu Jiyong mulai terbuka dengan seven. Ia mulai menatap lelaki yang sudah ia anggap sebagai kakak laki lakinya sendiri.
"Apa kau percaya Dara selingkuh?."
"Aku melihat nya sendiri."
"Berapa lama kau mengenal istrimu?."
"Hah, percuma aku bercerita pada kalian. Ujungnya kalian malah menyalahkan ku."
"Bukan masalah salah menyalahkan Kwon Jiyong. Tapi kali ini coba lah mengalah. Coba dengar penjelasan Dara terlebih dahulu. Kalian sudah menikah. Bukan pacaran lagi. Sudah ada Kwon Jisoo di antara kalian. Kalian sudah terikat satu sama lain. Kalau ego kalian sama sama tinggi, masalah ini tidak bisa selesai Ji."
"Tapi dia selingkuh Hyung. Dara selingkuh di belakangku. Dia membohongiku."
"Haahh.. menasehatinya membuatku cepat tua saja."
"Kau memang sudah tua Hyung."
"Kau tau?. Aku sama seperti bicara dengan tembok. Omonganku mantul tidak bisa tembus."
"Ck.. Hyung. Aku sedang pusing. Jangan mengajakku bercanda."
"Saranku Ji, bicarakan baik baik. Bicarakan dengan kepala dingin. Kau tidak ingin lepas dari Dara kan?. Tidak ingin berpisah dengan Dara kan?. Bicarakan. Jangan saling emosi. Kalian sama sama sudah seperti adikku. Jadi kurang lebih aku sudah bisa memahami kalian."
Jiyong terdiam. Ia mulai berpikir. Dan itu membuat kepalanya sakit.
"Ya sudah.. aku pergi dulu. Renungkan. Jangan pakai emosi." Ucap Seven sebelum beranjak pergi.
Namun saat sudah akan keluar, Jiyong memanggilnya lagi.
"Hyung, temani aku minum."
~Flashback End.~
.
.Dara langsung keluar dari kamar Jisoo saat melihat Jisoo sudah tidak ada dikamarnya.