.
.
.
Sudah hampir genap 2 hari Kim Jin Ah tinggal di rumah keluarga besar kwon. Sejauh ini masih tidak ada masalah. Namun entah kenapa dara merasa eomma kwon seharian ini lebih perhatian para Yuta anak dari Kim Jin Ah dari pada ke Jisoo. Seperti tadi siang dara meminta tolong untuk menjaga jisoo sebentar karena ia ingin ke kamar mandi. Namun entah memang eomma kwon tidak mendengar atau entah apa eomma kwon hanya melewatinya saja dan mengambil Yuta yang tengah menangis mencari ibunya. Namun dara dengan cepat menepis pemikirannya itu. Mungkin eomma kwon lebih perhatian pada Yuta karena selama ini Yuta kurang kasih sayang dari nenek ataupun kakeknya. Atau memang eomma kwon tidak mendengarnya.Saat ini keluarga kwon tengah berkumpul untuk makan malam. Dan ini adalah untuk pertama kalinya Jin Ah dan Yuta makan malam dengan keluarga kwon. Dara baru saja turun karena baby jisoo tadi menangis. Baby Jisoo haus sehingga ia harus menyusui terlebih dahulu dikamar. Sebenarnya jiyong mau menemaninya di kamar namun dara tau jiyong pasti lelah dan lapar karena baru pulang dari jadwalnya. Karena itu dara memaksa jiyong untuk turun terlebih dahulu.
Langkah dara terhenti saat melihat jin ah melayani keluarga kwon kemudian duduk di tempat duduk di samping jiyong. Di tempat duduk yang biasanya ia duduki. Hati dara sedikit terasa tercubit. Dara berjalan berbalik ia sudah merasa tidak lapar lagi. Ia hanya ingin berdua dengan anaknya saja saat ini. Namun langkahnya terhenti saat suara yang sangat dikenalnya memanggilnya.
"Dara.." Panggil jiyong. Dara berbalik lagi, diam di tempat dan melihat jiyong yang menghampirinya.
"Kau mau kemana sayang?. Ayo makan malam." Ajak jiyong.
"Aku.. aku mau ke kamar saja. Aku tadi sudah menyemil di kamar."
"Kau harus makan adik ipar. Ayo.." Ajak dami yang memang masih di berada di rumah kwon. Dami merangkul dara.
Dara terpaksa ikut dan duduk disamping dami karena tempatnya sudah di duduki oleh Jin ah. Jiyong mengambil piringnya dan beralih duduk disamping dara.
"Ayo makan nak. Kau harus makan banyak. Kau sedang menyusui. Asimu biar lancar." Nasehat eomma kwon dengan nada lembutnya.
"Ne eommanim. Kamsahamnida." Entah kenapa dara menjadi merasa canggung. Ia merasa bukan dirinya saat ini. Saat ia berada di tengah tengah keluarga kwon.
"Biar aku ambilkan-" Ucap Jin ah yang terpotong oleh dami.
"Tidak perlu. Biar aku saja yang mengambilkan untuk adik ipar tersayangku." Sahut dami.
Dami mengambilkan makan malam dara dan meletakkan di depannya.
"Makan yang banyak adik ipar." Ucap dami sambil tersenyum manis.
Dara mulai makan dengan menggendong baby jisoo.
"Kau kesulitan makan ne?. Aku suapi saja sayang.." Ucap jiyong yang tiba-tiba. Jiyong juga mengambil piringnya kemudian ancang ancang menyuapinya.
Jiyong memang memperhatikan dara sedari tadi. Jiyong merasakan jika dara menjadi sedikit pendiam.
"Tidak perlu ji. Aku masih bisa."
"Biar jiyong menyuapimu nak. Jangan malu-malu." Goda appa kwon.
Dara tersenyum. Dan menerima suapan dari jiyong.
Dami tersenyum bahagia melihat adik dan adik iparnya itu. Kemudian ia juga sempat melirik Kim jin ah yang memandang mereka juga. Yang di tangkap dami dari tatapan itu adalah tatapan iri?. Tapi entahlah dami tidak peduli akan hal itu. Yang penting keluarga adiknya harus selalu dipenuhi dengan kebahagiaan.
.
.
.
.2 minggu kemudian.
Kim Jin Ah masih tinggal di rumah kwon dengan anaknya. Entah memang sudah terlalu nyaman disitu entah apa Jin ah tidak mencari pekerjaan lagi. Hanya 5 hari ia berangkat untuk mencari pekerjaan. Hari hari selanjutnya hingga saat ini ia hanya ada di rumah.
