.
.
.
"Apa dia masih tidur?." Tanya dara kepada sonhoo yang baru saja memasuki apartemen jiyong. Dara hanya diantar sanghyun hingga parkiran apartemen."Sepertinya dia benar benar sakit. Badannya sempat panas tadi. Tapi sekarang sudah tidak terlalu. Aku membatalkan jadwalnya hari ini." Jawab sonhoo sambil tetap berjalan disamping dara menuju ke kamar jiyong.
"Bagaimana bisa dia tiba tiba sakit seperti itu."
Dara memasuki kamar jiyong dan mendapati suaminya itu tidur menyamping dengan memeluk gulingnya dengan nafas yang tidak teratur. Dara mendekat dan menempel telapak tangannya ke dahi jiyong.
"Oppa.. badannya panas. Kenapa tidak di kompres?."
"Dia tidak mau."
Dara mendecak mendengar jawaban sonhoo.
"Oppa, kau sungguhan mengcancel jadwalnya hari ini kan?"
"Ne.. aku mengcancel semua."
"Baguslah.. biar dia istirahat."
"Kau sudah terima message ku?."
"Ne.." Jawab dara pelan sambil menunduk.
Sonhoo tersenyum maklum.
"Dia tidak nyeleweng dara. Percaya padanya."
Dara mengangguk sambil tersenyum.
"Oppa, bisa ambilkan lap dan air dingin?."
"Tapi dia tidak mau di kompres tadi."
"Tapi badannya cukup panas oppa. Sudahlah.. tak apa. Tolong ne oppa."
Sonhoopun menuruti apa yang dara mau. Sonhoo memberikan lap dan air dinginnya. Darapuh mulai mengompres jiyong.
"Eeengg... aku tidak mau di kompres hyung. Aku baik baik saja." Rancau jiyong serak dengan tetap menutup matanya. Dan melempar lap nya ke sembarang arah.
Plak~
Dara memukul pelan bahu jiyong.
"Kau sedang sakit kwon jiyong. Jadi diam saja." Omel dara.
Jiyong yang mendengar suara itu langsung membuka matanya.
"Dara.." Ucap jiyong heran dengan nada pelan.
"Mwo?. Huh?. Bagaimana bisa kau sakit padahal kemaren kau terlihat sangat baik. Dan kau melanggar perjanjian kwon jiyong. Kau meminum minuman laknat itu lagi dalam jumlah banyak." Omel dara.
Jiyong hanya diam sambil memperhatikan dara dengan sangat lekat.
"Hyung, sepertinya aku benar benar sakit. Aku berhalusinasi ada dara disini."
Sonhoo hanya menahan tawa.
"Aaaakkkhh..." Pekik jiyong dengan suara sumbang saat dara mencubit pipinya keras.
"Sekarang kau sudah tau kwon. Kau berhalusinasi atau tidak." Ucap dara sambil menahan tawanya.
"Kau.. kau sudah tidak marah?." Tanya jiyong pelan.
"Jangan menyembunyikan apapun dariku lagi ne." Ucap dara lembut sambil tersenyum manis.
Jiyong langsung duduk dan langsung memeluk dara erat.
"Yak yak kwon. Aku dan anakku susah nafas. Kau mau membunuh kami?."
Jiyong melepaskan pelukannya dengan tetap senyumannya lebarnya menghiasi wajahnya yang tiba tiba sangat cerah.
"Anakku juga dee.." Balas jiyong pelan.
"Suaramu kwon. Kenapa bisa seperti itu?."
"Molla.. ternggorokanku.. ehem.. sakit."
![](https://img.wattpad.com/cover/125729236-288-k625534.jpg)