.
.
."Br*ngsek kau !!!." Ucap Jiyong saat pintu apartemen Seungri terbuka.
"PENGECUT KAU SAEKKIYA !!!" Jiyong mendorong Seungri dengan keras hingga Seungri jatuh terduduk.
"Jiyong !!!." Teriak Dara saat melihat Jiyong akan memukul Seungri.
Dara menyusul Jiyong yang pergi sendiri menemui Seungri dengan emosi yang meledak.
Dara memeluk erat Jiyong dari depan untuk meredakan emosi Jiyong.
"Ji.. sudah.. redakan emosimu Jiyong. Sudah.." Bisik Dara di dada Jiyong. Nafas Jiyong memburu. Matanya memerah.
"Kau. Kau dengan seenaknya memutuskan sendiri keluar dari grub yang sama sama kita jaga selama ini. Kau. Apa hanya ini perjuanganmu dalam keutuhan grub kita hah?. Kita bisa membicarakan ini. Tapi kenapa kau memutuskan dengan SEENAK JIDATMU HAH?."
Dara tersentak saat Jiyong mulai membentak Seungri lagi.
"Ji.. sudah. Sudah Ji. Jangan memakai emosi juga." Lerai Yongbae.
Daesung menolong Seungri untuk berdiri. Badan Seungri bergetar.
"Maaf.. aku mohon maaf kan aku. Aku.. aku hanya tidak ingin menodai nama besar Big Bang. Aku tidak ingin kalian ikut hancur denganku. Aku tidak ingin hanya karena aku karir kalian juga terancam. Aku mohon maaf kan aku. Aku mohon hyung.. Hiks.." Ucap Seungri sambil menangis.
Jiyong diam. Setetes air matanya jatuh. Ia melepaskan pelukan Dara dan berjalan cepat keluar. Dara pun menyusul suaminya. Suaminya dalam keadaan tidak baik sekarang.
Top menghela nafasnya lelah.
"Kau sudah makan?." Tanya Top pada Seungri.
Seungri hanya diam menunduk.
"Aku yakin kau belum makan. Ayo kita makan dulu. Lalu berbicara. Berbicara juga butuh tenaga kan." Lanjut Top.
.
.
.
.Dara mencoba mengejar Jiyong. Namun terlambat. Jiyong sudah memasuki mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.
Dara menghela nafasnya. Ia khawatir. Ia takut terjadi sesuatu pada suaminya.
.
.
."Aarrgghh... SIALAN.. MEDIA SIALAN !!!."
BRAKK
BRAKKKSemua barang di kamar apartemen itu berantakan melayang kemana mana.
Jiyong terus memaki dan berteriak untuk melampiaskan amarahnya.
"Sudah... Aku mohon.." Bisik seseorang yang tiba tiba memeluknya dari belakang dan membuat Jiyong terdiam.
"Hiks.." Isakan seorang Kwon Jiyong pun keluar.
Jiyong terduduk. Ia terisak sambil meremas rambutnya.
"Sudah ji.." Dara memeluk kepala Jiyong dan menyandarkan di dadanya.
"Aku.. hiks.. aku gagal menjadi leader Dara. Hiks.. aku gagal. Aku tidak bisa menjaga keutuhan grubku. Memberku. Hiks aku gagal Dara.. ini salahku.. hiks.. ini salahku"
"Tidak.. ini bukan salah mu.. bukan salahmu ji.."
Jiyong terus terisak.
.
.Setengah jam sudah Jiyong menangis sesegukan di pelukan Dara. Kini hanya tinggal sesegukan.
"Sudah.. jangan menangis lagi. Bagaimana jika putri kita melihat appa nya menangis seperti ini hm?."