.
.
.
"Maaf kami tidak bisa menyelamatkan istri anda."Deg~
Jantung jiyong serasa berhenti untuk beberapa detik. Jiyong menggeleng geleng dengan tatapannya yang kosong.
"Andwe.. Andwe.. ANDWE DARA !!." Jiyong langsung menerobos masuk. Ia melihat beberapa suster akan melepas beberapa alat medis yang ada di tubuh dara.
"JANGAN MELEPAS ALAT SATUPUN DARI ISTRIKU !!!." Titah jiyong.
"Tapi tuan-“
"KU BILANG JANGAN !!!. ISTRIKU MASIH HIDUP JANGAN MELEPAS ALAT APAPUN DARINYA. ATAU KU BUNUH KALIAN."
Suster tersebut tidak jadi mencabut alat alat itu dan minggir karena sang dokter menganggukkan kepala untuk menuruti jiyong.
"Jiyong.." Panggil eomma jiyong sambil mengelus punggung berkeringat jiyong.
"Dara.. sayang.. bangun. Mereka bilang kau meninggal. Kau masih disini kan sayang. Sayang aku mohon bangun. Hiks. Dara.." Ucap jiyong sambil mengusap usap pipi dara dan tangan dara secara bergantian. Jiyong merasakan tangan dara yang sudah dingin.
"Andwe.. aku mohon bangun. Apa kau tega melihatku hidup sendirian. Dara, aku mohon bangun.. Kau hidupku dara.." Ucap jiyong dengan air mata yang terus mengelucur deras dari matanya.
Semua yang ada disitu menangis akan perginya dara dan mereka merasa iba akan jiyong.
"Dee.. aku mohon bangun.. Hiks.."
"Jiyong, dara sudah tenang nak.."
"Andwe eomma.. istriku masih hidup.. Hiks.."
"KENAPA KALIAN DIAM SAJA. LAKUKAN SESUATU. ISTRIKU MASIH HIDUP !!!." Teriak jiyong sekali lagi.
"Ji sudah.. Kau harus kuat. Relakan ji." Top maju untuk menenangkan jiyong
"Istriku hidup hyung.. Hikss.." Jiyong lemas.
"Ji...."
"Istriku masih hidup. Aku yakin itu. Ia hanya lelah. Dia masih hidup kenapa kalian semua menganggap dara sudah mati. DARA MASIH HIDUP. ISTRIKU MASIH HIDUP. Dara tidak mungkin meninggalkanku. Tidak mungkin. Hiks..." Ucap jiyong pada semuanya.
Jiyong lemas. Pandangannya terasa menggelap samar. Jika top tak menangkapnya dipastikan jiyong sudah tersungkur kebawah.
Jiyong terduduk dibawah. Ia masih sadar. Namun tubuhnya sangat lemas. Jiyong masih terus menangis. Selintas pemikiran ia akan ikut dengan dara.
Melihat keadaan jiyong semua yang ada disitu semakin sedih.
"Kau bilang kau akan menyelamatkan istriku. TAPI KENAPA HUH?" Ucap jiyong dengan tubuh lemasnya.
"Tenanglah tuan.."
Jiyong bangkit. Ia langsung menarik kerah baju dokter itu.
Member bigbang mencoba untuk menghalangi namun ditepis oleh jiyong.
"Lalu untuk apa surat surat tadi huh?. UNTUK APA?. AKU SUDAH BILANG SELAMATKAM ISTRIKU TERLEBIH DAHULU APA KAU TULI!!." Pekik jiyong di depan muka dokter laki laki tampan itu.
"Tuan, ini sudah kehendak tuhan."
"KAU SUDAH BERJANJI TADI AKAN MENYELAMAT KAN ISTRIKU. WAE?. APA BAYARANMU KURANG?. AKU AKAN MEMBAYAR BERAPA PUN ASALKAN KEMBALIKAN ISTRIKU !!!" .Pekik jiyong dan siap melayangkan bogemannya.
Tit.. Tit..Tit..
Semua yang ada disitu langsung menoleh termasuk jiyong yang langsung terpaku. Dokter itu langsung melesat mendekat ke arah dara.
