.
.
.
.
"Ji, aku ingin pulang." Ucap dara pada jiyong yang kini tengah menggendong dan bercengkrama dengan baby jisoo.Jiyong yang mendengarnyapun mendongak dan diam sesaat.
"Kau baru sadar kemarin lusa dara. Kau masih harus di rawat."
"Tapi-“
"Tidak ada bantahan." Ucap jiyong dengan tegas.
Jiyong kembali fokus pada baby jisoo mengabaikan dara yang tengah cemberut.
"Aku sudah sehat ji." Ucap dara lagi namun di abaikan oleh jiyong.
"Ji..aku ingin pulang."
"Jiyong.."
Dara terus merengek ingin pulang namun di hiraukan oleh jiyong. Hingga rengekannya berhenti karena pintu terbuka dan memunculkan beberapa orang berpakaian nyentrik.
"Eonniee.." Sapa sojoo yang langsung menghampiri dara dan memeluknya.
"Selamat eonnie. Aku sangat menyesal baru datang sekarang. Daum juga menitip salam pada kalian. Dia tidak bisa kesini sekarang. Dia ada jadwal flight." Jelas ahreum dengan memeluk dara sebentar.
"Tak apa. Kalian pasti sedang sibuk. Maaf merepotkan kalian." Ucap dara.
"Siapa yang merepotkan dara. Oh my god. I miss you so much dear." Ucap Yoon yang kini memeluk erat dara.
"Kau sudah baikan kan?. Ku dengar kau sempat koma." Lanjut Yoon.
"Bukan hanya koma noona. Bahkan dia hampir meninggalkan kita semua." Sahut jiyong.
"Mwo?. Are you serious?. Jiyong hanya bilang kalau kau koma." Ucap Bajoo.
"Kenapa kau tidak bercerita?." Protes Junsuke.
"Aku sangat kalut melihat istriku koma. Jadi aku tidak sempat bercerita."
"Kiko yang melakukan semua ini?." Tanya sojoo.
Jiyong mengangguk.
"Saat dara masih koma dia sempat kemari. Tapi aku mengusirnya."
"Kau tidak memukulnya kan ji?." Tanya yoon.
"Aku sangat ingin memukulnya. Namun aku masih sangat sadar kalau dia perempuan. Tapi bom noona sudah menampar bahkan hampir menendangnya kalau aku tidak menghentikan."
"Kenapa kau hentikan. Dia pantas menerimanya." Ucap sojoo.
"Sudahlah. Aku sudah baik-baik saja. Tak apa. Kita lupakan saja." Sahut dara.
Perbincangan mereka terpotong karena baby jisoo tiba tiba menangis di gendongan sang appa saat bajoo menyapanya. Jiyong langsung memberikannya kepada dara dan seketika tangisan baby jisoo mereda.
"Anakku pasti merasa seperti di datangi oleh para gangster." Gurau jiyong yang disambut dengan tawa yang lain.
.
.
.
.