.
.
.
Jiyong memandangi dara yang tengah menyusui jisoo di ruang sebelah studio bigbang."Jangan memandangiku terus ji." Seru dara yang selalu merasa malu jika dilihat lekat oleh mata tajam namun penuh cinta oleh seorang kwon jiyong. (Bayangin kalau kalian yang ditatap gitu. Melt g tu wkwkwkwk #abaikanauthor)
"Kenapa semakin hari istriku semakin cantik?."
"Jangan menggombal.."
"Aniyo. Aku tidak menggombal. Aku berkata yang sebenarnya sayang."
"Hah, semakin hari skill merayumu semakin baik."
"Haha.. aniyo sayang. Aku sungguh sungguh."
"Kau pasti ada maunya."
"Kenapa berkata seperti itu?."
"Akh.." Dara berjingkat karena jisoo menyedot putingnya terlalu keras. Jisoopun melepas sedotannya pada puting dara kemudian memandang dara lekat.
"Wae??"Tanya jiyong khawatir.
"Baby jisoo terlalu keras menyedotnya."
"Oh jinja?. Tapi kenapa saat aku yang menyedot keras kau meminta lebih?." Tanya jiyong polos.
Dara menatap horror suami mesumnya itu.
"Hehe.. bercanda baby."
"Jika ada jisoo jangan berkata kotor seperti itu. Tidak baik." Nasehat dara.
"Jadi kalau tidak ada jisoo boleh berkata seperti itu?." Tanya jiyong kembali sok polos.
"Kwon Jiyong 😑."
"Aku bercanda baby.. kenapa kau serius sekali."
Dara hanya diam sambil merapikan kancing bajunya karena baby jisoo sudah selesai menyusu.
"Honey kau marah?." Tanya jiyong.
"Tidak. Cukup ingat perkataanku tadi ji."
"Siap nyonya kwon." Ucap jiyong sambil tangannya memberi hormat pada dara.
Dara tersenyum geli melihat tingkah suaminya itu.
"Bagaimana urusanmu dengan noona tadi. Sudah selesai?." Tanya jiyong sambil mengelus kepala istrinya dengan sayang.
"Sebenarnya belum. Tadi ada beberapa outfit yang ternyata sesak saat aku pakai."
"Sesak?."
"He'em.. bagian dada juga pinggang terlalu kecil saat aku pakai. Jadi sesak. Aku merasa gendut."
"Dadamu memang semakin besar." Gumam jiyong dengan memperhatikan bagian dada dara.
Dara mengusap cepat wajah jiyong saat tau jiyong memperhatikan dadanya.
"Ingat perkataanku tadi kwon jiyong."
"Hehe.. Mianhae eomma. Cup 😘" Ucap jiyong yang berakhir mengecup pipi dara.
"Kau mau pulang duluan atau menungguku di studio?." Lanjut jiyong pada dara sambil memainkan tangan jisoo yang tengah menggenggam jari telunjuknya.
"Aku menunggumu saja. Dirumah sebesar itu rasanya sepi saat kau pergi bekerja." adu dara.
Rumah. Yah rumah. Mereka sudah menempati rumah baru yang baru dibeli jiyong di daerah gangnam. Rumah besar dengan desaign yang woah. Bahkan dara sempat mengomel karena jiyong pasti mengeluarkan uang sangat sangat banyak untuk rumah itu.
"Arraseo.. kajja kita kembali ke studio. Jisoo biar aku yang menggendong."
Dara memberikan jisoo pada jiyong kemudian mereka berlalu keluar ruangan itu.