Part 57

1.3K 141 68
                                        

Maapin kalau banyak Typo. 😁
.
.
.
"Dee... Sayang.. kau dimana?." Panggil seseorang dengan suara keras. Penampilan lelaki itu masih acak acakan dan hanya memakai boxer. Sangat ketara ia baru saja bangun tidur.

"Dee....."

"Aku disini kwon. Jangan teriak teriak. Jisoo masih tidur." Tegur dara yang menghampiri dengan spatula dan apron yang masih dipakainya.

Jiyong tidak menjawab. Ia berjalan mendekat dan kemudian memeluk manja dengan membenamkan kepalanya ke curuk leher dara.

"Kwon Jiyong. Jangan macam macam dileherku. Atau aku pukul kau dengan spatula." Peringat dara.

"Wae?. Kau juga membuat banyak di tubuhku. Lihat." Ucap jiyong sambil melepaskan pelukannya dan merentangkan tangannya memperlihatkan badannya yang memang terdapat beberapa kissmark hasil dari pergulatan mereka semalam.

"Dipahaku. Lihat. Banyak sekali. Dibagian paha bagian dalam juga ada. Kau mau lihat?." Ucap jiyong dengan polosnya.

Ucapan jiyong itu seketika membuat wajah dara memanas. Ia sendiri tidak menyangka ia bisa membuat kissmark lumayan banyak di tubuh jiyong.

"Kau lebih parah kwon jiyong."

"Oh iya kah. Mana aku lihat." Ucap jiyong sambil mendekat ke dara dan langsung menaikkan upron sekaligus kaos yang dara pakai.

Tuuk

"Aakh.." Pekik jiyong karena dara memukul kepalanya dengan spatula.

"MESUM !!!."

Dara berlari kecil ke arah dapur dengan wajah ditekuknya. Namun bukannya takut dimarahi sang istri, jiyong malah terkekeh dengan tingkah laku istrinya.

"Dee.. aku kan hanya ingin melihat hasil karyaku." Ucap jiyong agak keras karena ia masih ditempatnya dan dara sudah berlalu ke dapur.

"DIAM KAU KWON JIYONG."

"Apakah hasil karyaku bagus?. Sangat bagus?."

Bukannya jawaban malah tutup panci ramen yang terbang. Sehingga menimbukan suara bising yang keras dan membuat seseorang yang masih tidur menangis.

"YAK KWON JIYONG GARA GARA KAU JISOO BANGUN !!." Pekik dara dari dapur.

Jiyong yang mendengar istrinya murka seketika melarikan diri ke kamar mandi sambil membatin, "yang melempar tutup panci tadi siapa yang dimarahi siapa."

.
.

Dara terus mengomel sambil tetap mengurus baby jisoo. Dara mengomel pada jiyong yang kini tengah berusaha meminta maaf pada dara. Omelan dara keluar karena masakannya untuk sarapan bahkan belum matang semua.

"Aku tidak mau tau. Kau harus meneruskan masakanku." Omel dara.

"Akukan tidak bisa masak sayang."

"Aku tidak peduli."

"Yang membuat keributan tadikan kau. Yang melempar tutup panci juga kau sendiri. Tapi kenapa menyalahkanku."

"Aku tidak akan melakukan itu kalau mulutmu tidak menyebalkan kwon jiyong."

"Tapi dee.. aku tidak bisa masak. Kalau kita keracunan bagaimana?."

"Ya nanti kau yang cicipi dulu."

"Lalu aku yang ke racunan?. Kau tega dee." Ucap jiyong dengan muka melas.

"Biarkan. Gara gara kau jisoo bangun. Sekarang cepat sama pergi ke dapur."

Dengan berat hati jiyong menurut pada dara. Bukan apa apa, jiyong hanya tidak ingin keluarga kecilnya keracunan masakkannya.

.
.
.

The Best Choice EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang