Part 45

1.3K 137 76
                                        

.
.
.
Pagi menyapa dengan sinar yang masuk ke sela sela gorden sebuah kamar yang dihuni oleh sepasang suami istri yang masih terlelap didalam mimpinya dengan saling berpelukan satu sama lain.

Hingga suara tangis bayi mengintrupsi moment hangat mereka. Sang wanita langsung bangun dan akan beranjak dari ranjangnya namun di tahan oleh sang lelaki dengan mengeratkan pelukannya.

"Ji.. lepaskan.. jisoo bangun.." Protes dara.

"Kwon Jiyong !!."

Jiyong membuka matanya dan menatap dara yang kini tengah menatapnya kesal.

"Anakmu menangis kwon jiyong. Jadi lepaskan pelukanmu.." Rengek dara.

Jiyong kemudian mengecup kening dan bibir dara dengan lembut.

"Lanjutkan saja tidurmu. Ini masih cukup pagi untuk bangun. Aku yang akan mengurus baby jisoo." Ucap Jiyong sambil beranjak dari ranjang.

Memang masih cukup pagi untuk bangun karena jam masih menunjukkan pukul 06.32 KST.

Jiyong mendekat ke arah baby box dengan masih telanjang dada dan hanya memakai boxer. Ia mengambil baby jisoo dan menggendongnya. Jiyong mendekati cendela dan membelakangi ranjangnya. Seketika tangis baby jisoo berhenti. Baby jisoo menatap appanya dengan mata kecilnya yang membuat gemas.

"Selamat pagi baby girl.. tidurmu nyenyak?." Tanya jiyong dengan nada lembutnya. Dan jangan lupakan senyum yang selalu terpampang manis di wajahnya saat menggendong baby jisoo.

"Tentu saja appa.." Jawab dara yang tiba-tiba sudah memeluknya dari belakang. Dara melingkarkan tangannya di perut jiyong sambil mengecupi kepala baby jisoo.

"Baby jisoo nyaman ne di pelukan appa?." Tanya dara pada baby jisoo.

"Tentu saja eomma. Bukannya eomma juga sama?. Nyaman dipelukan appa?." Sahut jiyong.

"Ne.. pelukan appa sangat nyaman dan juga hangat."

"Aigoo istriku.. haha.." Ucap Jiyong sambil memutar dirinya untuk menghadap kedara. Kemudian jiyong mengecup kening dan melumat bibir dara sebentar.

"Kau terlihat sangat hot ji waktu menggendong baby jisoo dengan bertelanjang dada begini." Puji dara.

"Aku selalu hot sayang.. apalagi saat-"

Dara membekap mulut suaminya itu. Ia sangat tau apa yang akan dikatakan oleh lelakinya itu.

"Jangan dilanjutkan kwon. Kasihan anak kita kalau pendengarannya terkontaminasi dengan ucapan mesummu."

"Hahaha... memangnya aku mau bilang apa sayang?."

Dara cemberut. Ia menyandarkan kepalanya di bahu depan jiyong dengan manja. Dara mengusap usap kepala baby jisoo dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya masih tetap melingkar dipinggang jiyong. Hening sesaat. Mereka menikmati waktu tenang mereka.

"Sayang.." Panggil jiyong.

"Hmm..." Jawab dara yang masih nyaman dengan posisinya.

"Terima kasih.."

Dara mendongak dan menatap jiyong bingung. Sedangkan jiyong menatapnya dengan pandangan memuja.

"Wae?. Kenapa kau berterima kasih ji?."

"Terima kasih karena telah berpakaian sexy dan membuat adikku tersiksa."

Dara memukul dada jiyong. Saat dara memukul dada jiyong, baby jisoo kembali menangis.

"Aigoo.. aigoo putriku. Mian mian.. eomma tidak menyakiti appa. Sungguh.." Ucap dara sambil mengambil baby jisoo ke gendongannya. Namun tangisan baby jisoo semakin keras. Jiyong kembali mengambil baby jisoo dan mencoba menenangkannya. Dan hasilnya, berhasil. Baby jisoo berhenti menangis.

The Best Choice EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang