Part 25

1.5K 134 24
                                    

.
.
"Noona, sebenarnya ada apa denganmu dan jiyong hyung?. Kalian bertengkar?" Tanya sanghyun yang sedang juga sedang fokus menyetir namun beberapa kali melirik kearah kakaknya yang diam dari tadi.

"Aniya." Jawab dara datar.

"Noona, kau sedang hamil. Jangan terbawa emosi. Walaupun aku tidak tau apa masalah kalian, tapi coba noona tanyakan dulu pada jiyong hyung. Jiyong hyung sangat mencintaimu noona." Jelas adik dara itu.

"Yak!!. Sebenarnya kakakmu itu aku atau jiyong huh?." Portes dara.

"Kedua-duanya. Maka dari itu, aku tidak mau kakak kakakku ini bersedih."

"Eeemmm... So sweet. Sudah lah, fokus saja menyetir. Aku hanya ingin waktu sendiri saja."

"Keras kepala."

Dara hanya nyengir. Dara tau adiknya itu begitu sangat menyayangi suaminya bagaikan kakak kandungnya.

.
.

"Ji, sudah.. Jangan minum lagi." Ucap sonhoo sambil merebut botol ke 6 soju yang diminum jiyong. Hanya tinggal sonhoo disitu yang menjaga jiyong. Hyoni disuruh sonhoo pulang karena memang sudah cukup larut.

"Sonhoo.. kau tau?." Rancau jiyong yang tengah mabuk.

"Tidak. Aku tidak tau."

"Ah iya.. kau memang belum tau. Tenang aku berita tahu."

"Jiyong, sudah.. aiiisshh kau ini." Kesal sonhoo pada jiyong yang sudah mau menegak soju lagi.

"Sonhoo hyung. Dara marah padaku. Ini semua gara gara gadis itu. Dara marah pada ku karena dia mengira aku selingkuh. Hahahaha... Konyol kan." Ucap jiyong teler.

"Aku sangat mencintainya. Sudah cukup aku didiam kan. Aku rindu pada dara." Lanjut jiyong yang diakhiri dengan sendawa yang amat bau di penciuman  sonhoo.

"Bau kwon jiyong. Eeiishh kau benar benar. Tapi apa benar kau selingkuh?." Tanya sonhoo pada jiyong yang mabuk.

"Tentu saja tidak. Aku tidak mau membunuh diriku sendiri secara perlahan sonhoo hyung. Kau gila ya?. Oh apa jangan jangan kau yang selingkuh?. Ya tuhan.. jangan selingkuh hyung." Ucap jiyong yang lama lama semakin ngelantur.

Sonhoo hanya menatap jiyong dengan tatapan horrornya.

"Pacar saja tidak punya. Lalu siapa yang aku selingkuhi. Dasar bos gila." Gerutu sonhoo dengan gumaman.

"Pelayan !!!. Ambil kan aku soju lagi. Cepat cepat." Perintah jiyong pada pelayan yang dipanggilnya dengan cara menjentik jentikkan jarinya. Like a boss.

"Jangan jangan.. Aku mau bayar saja. Mana Bill nya?" Larang sonhoo. Pelayanpun memberikan bill pada sonhoo kemudian sonhoo membayarnya dengan salah satu kartu jiyong yang jiyong titipkan padanya.

"Tolong bantu aku membawa dia ke mobil." Pinta sonhoo lagi.

Pelayan itupun memapah sebelah kiri dan sonhoo sebelah kanan.

"Kau mau membawaku kemana hyung?. Oh apa kau mau membawaku ke istriku yang sangat cantik itu?. Bawa aku kesana hyung. Jebal.." Rancau jiyong terus menerus seperti itu hingga dibawa masuk ke mobil.

Sonhoo berterima kasih pada pelayan itu kemudian ia pun masuk ke mobil yang ia bawa tadi. Mobil jiyong yang jiyong pakai tadi biar tae hee yang mengambil.

Jiyong merancau menggumam tak jelas hingga lama kelamaan jiyong tertidur.

.
.
.

"Hah.. kau benar benar menyusahkan kwon jiyong jika sudah seperti ini." Keluh sonhoo lagi. Kini ia sudah membawa jiyong ke apartemen jiyong dibantu oleh satpam apartemen ini.

The Best Choice EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang