Part 68

1.1K 120 45
                                        

.
.
.
.
Sudah terhitung 1 bulan setelah kejadian yang menimpa Dara. Dan hingga saat ini pula Dara masih terlihat takut jika berdekatan dengan Jisoo. Jiyong memutuskan memanggil salah satu pelayan kepercayaan keluarga kwon yang sudah bekerja bertahun tahun dengan mereka.

Jam menunjukkan pukul 9 malam. Jiyong baru memasuki rumahnya setelah melakoni aktifitasnya di dunia hiburan.

"Kalian pulang saja langsung.." Suruh Jiyong pada Sonhoo dan Taehee.

"Oke.. besok kita akan menjemputmu jam 1 siang. Ada pemotretan dengan ELLE. "

Jiyong mengangguk.

Sonhoo dan Taehee pun berlalu. Jiyong memasuki rumahnya yang sudah sepi.

Mungkin sudah tidur semua.

Itu yang ada di batin Jiyong.

Jiyong langsung memasuki kamarnya. Di dapati wanitanya yang tengah tertidur di depan meja di rias yang ada di kamar mereka.

 Di dapati wanitanya yang tengah tertidur di depan meja di rias yang ada di kamar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiyong menghampiri dan mengecup puncak kepala wanitanya. Tak lupa elusan di rambut yang penuh akan kasih sayang dan cinta.

Dara menggeliat. Seperti elusan Jiyong membuay Dara terbangun dari alam mimpinya.

"Jiyong.." Panggil Dara dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Apa aku membangunkanmu?." Tanya Jiyong sambil menatap Dara lembut.

Dara menggeleng kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang Jiyong.

Jiyong tersenyum sambil tetap mengekus rambut Dara.

Tak lama, Dara melepaskan pelukannya. Kemudian menatap Jiyong sayu.

"Ada apa sayang?." Tanya Jiyong.

"Ji.. tadi.." Dara ingin mengucapkan sesuatu. Namun ia ragu.

"Ada apa hm?."

"Tadi Jisoo menangis. Dan waktu itu aku... aku... Jung Ahjumma aku suruh untuk keluar membeli bahan cup cake karena aku ingin membuatkan mu cap cake. Aku.. aku bingung harus bagaimana.. aku takut.. Jisoo menangis sangat keras tadi. Jii...- "

"Kau khawatir?." Potong Jiyong sambil mengangkat dagu Dara yang sedari tadi menunduk.

Dara mengangguk. Matanya sangat ketara menampakkan ke khawatiran.

"Dara... kenapa kau sangat ketakutan dengan Jisoo?. Dia anak kita sayang.. Kasihan baby jisoo... Dia juga butuh eommanya. Baby Jisoo masih perlu asi sayang.."

"Aku takut ji.." Ucap Dara dengan air mata yang sudah mengalir.

"Apa yang kau takutkan sayang?. hm?."

Jiyong menatap Dara sambil mengusap air mata istrinya.

"Aku takut aku menyakiti baby Jisoo atau bahkan lebih buruk seperti pada calon anak kita kedua Ji.. Aku takut.. hiks.."

The Best Choice EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang