Part 32

1.6K 140 53
                                        

.
.
.
Dara dan Jiyong sedang berdua di studio bigbang yang ada di YG. Jiyong sedang fokus dengan garapannya. Sedangkan dara sedang fokus dengan ponsel jiyong yang ada di tangannya. Dara tengah bermain game omok yang ada di ponsel jiyong.

Dara terlihat sangat fokus memainkannya. Hingga sambungan telpon masuk ke ponsel jiyong membuat dara sedikit kaget dan tersentak karena terlaku fokus dengan gamenya tadi.

"Ji, Kiko Calling." Ucap Dara sambil menunjukkan ke jiyong yang sudah menoleh padanya.

"Angkat saja." Jawab jiyong malas kemudian kembali mengerjakan pekerjaannya.

"Aniyo. Kau saja. Igeo. Jika dia kembali mengajakmu bertemu bagaimana?. Rencanaku bisa tidak jadi lagi nanti." Ucap dara sambil menghampiri jiyong dan langsung duduk dipangkuan jiyong.

"Kau aneh sayang."

"Ayolah.. angkat."

Jiyong mengangkat panggilan dari kiko dengan malas dan tidak kupa meng loud speaker nya.

"Hm?." Mulai jiyong dengan nada malas.

"Jiyong?."

"Ada apa?."

"Apa aku mengganggumu?."

"Ne, aku sedang bekerja."

"Maaf, tapi apa janjimu menemaniku di korea setelah pekerjaanku selesai masih berlaku?."

Dara berbinar. Yes!. Rencananya akan dimulai.

Jiyong menatap dara. Dara mengangguk namun jiyong mengerutkan dahinya dan mengerucutkan bibirnya. Dara memegang kepala jiyong kemudian menggerakkan ke atas ke bawah seperti mengangguk.

"Bagaimana ji?." Tanya kiko lagi.

"Baiklah. Kapan?."

"Besok Sore. Apa kau bisa?. Aku sekarang sudah akan naik pesawat."

"Hmm.. kabari saja besok."

"Oke.. Terima kasih.."

Sambungan terputus. Jiyong menatap dara yang di pangkuannya.

"Kenapa kau menggoyak kepala ku tadi?." Tanya jiyong.

"Biar kiko tau kalau kau setuju ji." Jawab dara dengan polosnya

"Tapi tadi kan di telpon dara. Kiko tidak akan tau walau aku mengangguk seribu kali ataupun salto atau loncat dari gedung ini." Ucap jiyong dengan kesal.

"Kau kesal?." Tanya dara pelan.

"Hah.. sebenarnya apa rencanamu?." Nada jiyong mulai lembut lagi dan sekarang tengah mengelus pipi tembam dara.

"Kau akan tau besok."

"Jangan aneh aneh. Aku tidak mau terjadi sesuatu denganmu dan anak kita. Arraseo.."

"Ne appa." Ucap dara dengan senyum.

"Member bigbang apa tidak kesini?." Tanya dara lagi sambil menyandarkan kepalanya di bahu jiyong dan memeluk pinggan jiyong.

"Molla.. Aku tidak tau sayang." Jawab jiyong sambil merangkul pinggang dara dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya melanjutkan pekerjaannya.

"Aku mengantuk." Adu dara.

"Tidurlah.." Ucap jiyong sambil menghentikan kembali pekerjaannya dan memeluk dara sambil menina bobo kan istrinya itu.

Tak berselang lama nafas teratur dara terasa di leher jiyong tanda dara sudah terlelap. Melihat dara yang sudah lelap, jiyong melanjutkan pekerjaannya sambil memangku dara.

The Best Choice EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang