.
.
.
Jiyong memperhatikan dua wanita yang sangat dicintainya tengah berpelukan sambil menangis duduk di sofa depannya. Ia tersenyum dan juga merasa haru bersamaan."Maafkan eommanim dara.. sungguh eommanim sangat menyesal membentakmu dan menyalahkanmu."
"Sudah eomma.. biarkan berlalu."
Eomma kwon mengakhiri pelukannya kemudian mengecup dahi dara.
"Kau memang yang terbaik nak.. Sekali lagi maafkan eomma em?.." Puji eomma kwon pada dara. Dara menjawab dengan anggukan kepala.
"Ahhh.. adik iparku. Jangan pergi lagi eum?." Ucap dami sambil meraih dara ke pelukannya.
"Jangan pergi lagi. Kasihan adik tercintaku yang hampir gila. Haha.." Lanjut dami yang langsung dapat desisan dari jiyong.
"Tapi... bagaimana dengan Jin ah dan yuta?." Tanya dara pelan.
"Kenapa kau masih memikirkan mereka nak?." Tanya eomma kwon.
"Kasihan yuta eommanim.. dia tidak tau apapun. Apalagi saat ini dia sedang sakit." Jawab dara.
"Aku yang akan mengurusnya. Jadi tenang saja.." Sahut jiyong.
"Aku ingin menjenguk yuta." Lanjut dara.
"Tidak perlu." Ucap jiyong dengan nada dingin.
"Ji..."
Jiyong menatap dara tajam.
"Sekali tidak tetap tidak. Turuti apa kata suamimu dara." Tegas jiyong.
Dara terdiam. Eomma kwon mengusap sayang bahu dara seakan bilang "sabar nak..".
"Eomma.. appa.. noona.. aku ingin bicara sesuatu." Ucap jiyong lagi masih dengan nada dinginnya.
"Kau mau bicara apa ji?." Tanya appa kwon.
"Aku, dara, dan jisoo akan pindah ke rumah kami sendiri." Ucap jiyong lagi dan membuat semua terdiam sesaat.
"Apa kalian pindah karena eomma?." Sahut eomma kwon dengan raut sedih.
"Aniyo eomma.." Jawab jiyong.
"Eomma tidak setuju." Tegas eomma kwon.
"Eomma.. aku ingin hidup mandiri."
"Sebelum menikah kau sudah hidup mandiri, hidup sesukamu. Tapi eomma mohon kali ini saja turuti eomma."
"Eomma.."
"Dara, bantu eomma bicara pada jiyong. Kalau kalian pergi eomma kesepian dara." Ucap eomma kwon pada dara.
"Pindahlah.." Ucap appa kwon pada akhirnya.
"Yeobo.. kenapa kau memperbolehkan?." Protes eomma kwon.
"Eomma.. biarkan mereka pindah. Mereka kan bisa mengunjungi eomma kapanpun. Eomma juga bisa mengunjungi mereka kapanpun. Jadi biarkan eomma." Sahut dami.
"Eomma.. jiyong mohon.." Ucap jiyong.
Eomma kwon terdiam kemudian menatap dara yang ada disampingnya dan juga jiyong yang tengah menggendong jisoo.
"Kalian harus sering berkunjung ne.." Putus eomma kwon.
Semua orang tersenyum. Terlebih jiyong dan dara.
"Kalian mau pindah kemana?. Rumah yang mana?." Tanya dami.
"Jiyong masih merahasiakan eonnie.." Jawab dara.
"Kwon.."
"Sudahlah noona.. nanti kalian juga akan tau."
"Apa The March Rabbit?." Tanya appa kwon.
