.
.
.
Jiyong dan Dara kini baru saja sampai ditempat konser berlangsungnya konser bigbang. Gocheok Sky Dome. Dara berjalan menuju ke ruang tunggu berdua dengan sonhoo karena jiyong harus langsung mengecek ke panggung. Jiyong menyuruh dara untuk istirahat terlebih dahulu selagi menunggu gilirannya untuk rehersal. Dara duduk dengan sekali dua kali menghembuskan nafasnya dari mulut. Jujur saja. Berjalan mulai pintu masuk hingga ruang tunggu cukup melelahkan bagi dara."Ini dara minum dulu. Delevery belum datang. Mungkin sebentar lagi."
Dara meminum air mineral yang diberi sonhoo. Tak berselang lama pintu terbuka. Terlihatlah hyorin yang baru juga datang dengan style casualnya.
"Eonnniie... anyyeong." Sapa hyorin yang kemudian menghampiri dara yang duduk kemudian memeluk dara.
"Anyyeongg... Aku kira aku terakhir." Ucap dara.
"Aku baru pulang pemotretan eonnie. Mian.. aku telat ne."
"Aniyo.. aku juga baru datang."
"Dara, aku tinggal apa tak apa?. Aku harus ke jiyong sebentar. Ada sesuatu yang harus aku urus." Potong sonhoo.
"Oh ne.. gwenchana.. ada hyorin disini."
"Geure.. aku tinggal dulu ne.. Hyorin.. titip dara ne."
"Ne.. kau tenang saja.." Jawab hyorin.
Dara bersandar di sofa sambil mengelus perutnya.
"Kostummu sudah siap eonnie?." Tanya hyorin yang duduk disebelah dara.
"Sudah.. sudah di staff stylishnya YG. Kau sudah kan?."
"Aku juga sudah eonnie. Aku ingin melihat kostummu eonnie. Pasti sangat bagus."
"Lumayan. Konsep baju yang lumayan cocok untuk ibu hamil dan hills 2 cm. . Haha.."
"Jiyong yang memilihnya?."
"Jiyong memilihkan beberapa. Lalu aku disuruh memilih diantara kostum yang dipilihkan jiyong."
"Bagaimana kalau kita melihatnya?. Sekalian kita berkeliling ditempat konser."
"Boleh.. tp sebentar ne. Aku masih lelah. Kakiku sakit. Hehe.."
"Oh jinja?. Kalau begitu jangan eonnie.. kita disini saja kalau begitu."
"Hah.. mian hyorin-ah.."
"Gwenchana.. ini demi keponakanku ini.." Ucap hyorin sambil mengelus perut dara.
"Oh tapi aku punya gambar nya. Kau mau melihat?."
"Boleh eonnie.."
"Igeo.."
Dara menunjukkan gambar bajunya.
"Woaaah... Swaaagg..."
Dara tertawa.