Part 77

901 106 12
                                        

.
.
.
Dara terbaring pucat dengan wajah sembab. Kini dokter tengah memeriksanya. Eomma Kwon dan Daesung sangat khawatir akan keadaan Dara.

"Menantu anda tak apa. Ia hanya kelelahan dan syok ringan. Tekanan darahnya juga cukup rendah. Saya akan menuliskan resep vitaminnya."

"Menantuku benar benar tak apa kan Jungsoo-ah?." Tanya eomma Kwon pada dokter muda itu. Eomma Kwon sangat kentara kekhawatirannya.

"Ahjumma tak usah khawatir. Menantu ahjumma tak apa."

"Terima kasih.."

"Biar aku yang mengantarmu dokter. Mari..". Tawar Daesung.

Eomma Kwon menghampiri menantu kesayangannya itu dengan tatapan sedih.

"Bagaimana bisa seperti ini nak?." Gumam eomma sambil menyingkirkan helai rambut di wajah Dara yang berkeringat. Eomma Kwon sudah diceritai oleh Daesung. Dan menurutnya Jiyong maupun Dara sama sama salah.

"Hiks.. Jiyong.. Hiks.. Ji..." Rancau Data dengan tangisan dan air mata yang turun. Namun matanya masih tertutup

"Dara.. Sayang.. Hei.. sadar nak..." eomma Kwon menepuk pelan wajah pucat Dara. Dara menggeliat gelisah. Tubuhnya berkeringat dingin.

"Jiyong.. hiks.. Jisoo.. jangan pergi... Hiks.. aku mohon.."

"Badanmu keringat dingin.." ucap eomma Kwon.

"Eommanim, aku akan ke apotek sebentar untuk menebus obat dan vitamin Dara Noona."

"Jiyong.. Jisoo.. hiks.. kajjima.. hiks.." Rancau Dara lagi.

"Dara.. nak.. bangun sayang.."

"JISOOOO...." Dara berteriak terduduk. Matanya memerah dan tubuhnya bergetar hebat.

"Dara.." Eomma Kwon langsung memegang tangan dingin Dara.

"Eomma.. Jiyong dan Jisoo.. hiks.. mereka pergi eomma.. hiks..." Dara menangis meraung. Eomma Kwon memeluk Dara erat.

"Ssstt.. Jiyong hanya ingin sendiri dulu sayang.. Jadi kau tenang ne.."

"Aniyo.. hiks.. aku harus bertemu Jiyong. Aku harus bertemu Jiyong eomma.."

"Noona.. biar kami yang mencari Jiyong Hyung dan Jisoo. Kau istirahat saja.." Ucap Daesung.

Dara menggeleng keras. Dara mencoba turun dari ranjang. Namun karena tubuhnya yang masih lemas, ia langsung terjatuh.

"Noona, ku mohon. Buang keras kepalamu sekarang. Biar kami yang mencari mereka. Kau sedang tidak sehat."

"Daesung-ah.. aku mohon.. aku mohon cari Jiyong dan Jisoo.. aku tidak mau berpisah dari mereka.. hiks.. Jiyong salah paham.. hiks.. aku bodoh.. aku bodoh.. hiks.." Dara memukul mukul kepalanya. Eomma Kwon dan Daesung pun mencoba menghentikannya.

"Dara.. tenang.."

Dara tetap kalut dan mencoba memukul mukul kepalanya.

"SANDARA !!.", Bentak eomma kwon. Dara langsung melemah. Eomma Kwon ikut menangis. Ia kembali memeluk menantu kesayangannya itu. Daesung yang ada disitu pun sedih melihat Noona kecilnya kalut seperti itu.

"Ssstt.. tenang nak.. eomma mohon tenang.."

"Aku takut eomma.. hiks.. aku takut Jiyong dan Jisoo pergi.. aku takut .. hiks.." Idaman terakhir sangat lemah. Dara kembali tak sadarkan diri.

"Daesung-ah.."

Daesung yang paham langsung membantu mengangkat Dara kembali berbaring .

"Kasihan Dara Noona.."

The Best Choice EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang