Part 86

1.2K 117 18
                                        

.
.
.
Dara duduk sendiri di ruang tamu mertuanya dengan resah menunggu sang suami yang tak kunjung pulang. Dara membaca kembali pesan terakhir yang dikirim kan oleh suaminya yang berkata jika dirinya ada di rumah member tertua Bigbang dan akan pulang agak malam.

"Haahh.. sudah jam 11 malam. Kenapa pria itu tidak pulang pulang?. Apa member Bigbang sedang berkumpul?. Tapi tadi kata youngbae tidak. Ah, pabo. Aku kan sudah bertanya pada youngbae. Kenapa masih berpikiran jika member Bigbang sedang berkumpul?. Aahh.. Molla Molla.. tapi apa dia sedang marah?. Sifat nya benar benar berbeda."

"Siapa yang sifat nya berbeda Dara?" Tanya Dami yang tiba tiba ada di belakang Dara.

"Omo eonnie. Eonnie mengejutkan ku 😫."

"Mianhae. Kau belum tidur?."

"Jiyong belum pulang" Jawab Dara lirih.

"Kalian bertengkar?." Tanya Dami sambil duduk disamping Dara.

"Ne?. Aniyo eonnie.. aku sendiri juga.. entahlah.. perasaanku tidak enak."

"Memang kemana dia?. Dia tidak pamit?."

"Tadi kata nya di panggil Sajangnim. Tapi 1 jam yang lalu aku hubungi kata nya di rumah Top."

"Mungkin dia sedang berkumpul dengan teman temannya. Sudahlah.. sekarang kau tidur saja. Jiyong pasti pulang."

"Eum.. eonnie.. boleh aku minta tolong?."

"Apa?."

"Bisa jagakan Jisoo?"

"Kau mau kemana?."

"Aku mau ke Jiyong."

"Dara.. ini sudah tengah malam. Tidak usah keluar. Berbahaya. Tunggu saja. Mungkin sebentar lagi pulang." Cegah Dami.

"Tapi eonnie-"

Ucapan Dara tersela karena ada suara mobil di depan rumah.

"Apa ku bilang. Jiyong pasti pulang."

Dara mengangguk dengan senyum tipis.

"Kalian belum tidur?." Tanya seorang pria yang baru masuk ke rumah mewah keluarga Kwon.

"Istrimu khawatir. Kau juga, kenapa pulang larut sekali." Omel Dami.

"Aku dari rumah Top Hyung Noona."

"Tapi setidaknya kabari istrimu."

"Aku sudah mengabarinya." Kekeh Jiyong.

"Hah, baiklah. Aku ke atas dulu. Kalau kalian ada masalah, selesaikan. Jangan saling diam." Ucap Dami sebelum naik ke lantai dua menuju kamarnya.

Tinggal dua orang yang sang perempuan terus menatap sang lelaki yang berusaha menghindar dari tatapannya.

Dara menghampiri suaminya. Lalu ia melingkarkan tangannya di pinggang suaminya itu.

"Kenapa baru pulang?." Tanya Dara lembut dengan menatap intens sang suami yang menghindari tatapannya.

"Aku ke rumah top Hyung. Bukannya aku sudah mengirim pesan." Jawab Jiyong dengan dingin.

"Kau marah?." Tanya Dara lirih. Malah terkesan berbisik . Namun Jiyong masih bisa mendengarnya.

"Untuk apa aku marah?. Apa kau berbuat kesalahan?."

Chup~

Dara mengecup bibir suaminya.

"Kau minum alkohol ya?."

"Sedikit."

"Kenapa minum?."

"Hanya ingin."

"Tatap aku Ji."

The Best Choice EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang