.
.
.
Dara menatap lekat tapi condong menatap ke tatapan kesal dan marah pada orang yang tengah tertidur pulas di ranjangnya. Suaminya itu baru saja pulang saat jarum jam menunjukkan pukul 2 pagi diantar oleh kedua managernya. Dan jangan lupakan. Kedua manager itu juga ikut terkena marah oleh dara karena tidak bisa mengingatkan jiyong."Huh, mabuk, mabuk dan mabuk. Kenapa tidak pernah berubah?. Apa dia tidak ingat anak istrinya dirumah?." Gumam dara.
Dara kemudian mengambil baby jisoo di baby box nya dan membawanya keluar dari kamarnya. Ia berencana tidur dikamar tamu saat ini dengan baby jisoo. Ia sangat kesal dengan suaminya itu.
Flashback~
Dara duduk di ruang tamu dengan gelisah. Ia sedang menunggu suaminya yang tak kunjung pulang hingga pukul setengah 2 pagi begini.
"Kenapa belum pulang juga?. Apa dia lupa kalau dia sudah menikah?. Awas saja kalau pulang pulang mabuk." Gerutu dara sedari tadi.
Dara duduk di sofa sambil menahan kantuknya. Ia sudah benar benar mengantuk sekarang. Saat matanya hampir terpejam, ia terperanjat kaget dengan suara bel rumahnya. Ia pun langsung membuka pintu itu dan seketika menahan amarah melihat suaminya yang sudah teler dibopong oleh kedua managernya.
"Dara noona .. maafkan kami tidak bisa mencegah jiyong untuk mabuk." Ucap taehee langsung dengan nada nada sedikit takut.
"Bawa dia ke kamar dulu." Ucap dara dengan wajah datar.
Sonhoo dan taehee yang tengah membopong jiyong berlalu, sedangkan dara ia menuju ke dapur membuat teh untuk taehee dan sonhoo. Catat. Hanya untuk taehee dan sonhoo. Bukan untuk suami pemabuknya itu. Dara sudah kesal dan benar benar marah. Ia merasa tidak dihargai sebagai istri. Padahal ia sudah mewanti wanti untuk tidak mabuk. Boleh minum, tapi jangan sampai mabuk. Hanya itu.
Setelah selesai, dara membawa teh itu keruangan tengah yang ternyata sonhoo dan taehee sudah ada disana.
"Kalian menginap disini?." Tanya dara tetap dengan wajah datarnya.
"Kita pulang saja dara. Ah, sekali lagi maafkan kami tidak bisa menjaga jiyong dengan benar." Ucap sonhoo.
"Apa kalian sudah mencegahnya untuk tidak mabuk seperti itu?." Tanya dara.
"Sudah noona.. tapi kau tau jiyong bagaimana." Jawab taehee.
"Seharusnya kalian tidak membiarkan dia dengan keras kepalanya itu. Ini jisoo masih kecil. Bagaimana kalau dia sudah besar dan dia melihat appanya yang tidak temui seharian atau bahkan berhari - hari pulang dengan mabuk berat tidak sadarkam diri sepertu itu. Seharusnya kalian bisa menjaganya. Apa teman temannya yang lain juga tidak menegurnya?."
"Yang lain juga sudah menegurnya untuk tidak mabuk. Tapi tetap saja dara.. kami benar benar minta maaf." Ucap sonhoo.
"Aku benar benar kecewa pada kalian."
"Maaf" Jawab dua pria itu bebarengan.
"Hah.. sudahlah.. minum teh kalian. Kalian pasti lelah. Maaf jika suamiku merepotkan kalian." Ucap dara.
Ia benarkan?. Walaupun ia tengah kesal dengan teman teman jiyong, setidaknga ia harus meminta maaf karena jiyong pasti merepotkan mereka.
Setelah sonhoo dan taehee pamit, ia kembali ke dapur untuk meletakkan gelas dan juga mengambil baskom dan air hangat. Kemudian ia berjalan menuju ke kamarnya. Saat ia masuk, ia dapat melihat keadaan suaminya yang benar benar berantakan dan juga bau alkohol.
![](https://img.wattpad.com/cover/125729236-288-k625534.jpg)