Sebuah perjalanan dimana kita dipertemukan, pada perasaan yang saling bertolak belakang.
Yang saling menanti dia yang sejatinya tak pernah inginkan untuk dilengkapi.
Terkadang aku berfikir ....
Apa logikamu tak pernah berfikir untuk berhenti melangkah kepada seseorang yang selalu memalingkan dirinya untukmu?
Dan, hatimu yang tak pernah lelah untuk menyakiti diri bahwa memang benar ia tercipta untukmu?
Sedangkan ia bertingkah semaunya hanya karena ia tahu bahwa kamu benar-benar mencintainya, Ingat mencintai tidak sebercanda itu.
***
Aku tak ingin sedikitpun membuat hatinya kecewa, ingin kujaga kelopak matanya untuk tidak pernah mengeluarkan sedikitpun air mata kekecewaan.
Yang ketika ia tertidur aku ingin
Menjaganya
Jika saja aku mampu untuk menjagamu, mungkin kita tidak akan pernah sejauh langit dan bumi karena kita pernah sedekat nadi
Aku juga tak ingin sedikitpun membuatnya menunggu, sekedar balasan pesan sederhana berisi pesan bahagia
Aku tak pernah bosan memandangimu dilayar ponselku,
Bertemu denganmu setiap waktu dan menghabisakan waktu bersamamu adalah bagian terfavorit hidupku.
Karena
Kehadiranmu bagai surga yang tak semu dan bagai hujan yang begitu deras membasahi tubuhku dengan rindu.
Dan pada waktu yang mempertemukanku denganmu, entah dengan kata apa aku menyampaikan pesanku.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Dari Keterpurukan
PoetryBangkit dari masa lalu yang menghantui pikiran, dan kenangan. Fase dimana dari awal saya terpuruk menjadi bahagia seperti sekarang. Semua tergantung masing-masing orang. Ingin bertahan tetapi disakiti atau melepaskan Demi kebahagiannya. Tuhan tidak...