Baiklah

432 14 1
                                    

Kau masih ingat? Kau selalu memarahi ku ketika aku begadang, dan selalu buatmu menunggu bukan setiap pagi.

Kau masih ingat? Kita selalu menyuarakan rindu kita disebuah video call, terkadang percakapan via telfon kita bisa selama 1 jam lebih.

Kau masih ingat? Ketika kau sedang terpuruk, siapa yang selalu ada untukmu, siapa yang mengubah air mata menjadi tawa.

Kau masih ingat? Kau selalu minta dibuat puisi olehku, lalu kamu meminta agar aku membacanya untukmu.

***

Semua terasa indah bukan, sebelum perusak hubungan itu datang, menyamar sebagai teman lalu menyatakan perasaan.

***

Sudahlah, jangan memikirkan ku, bahagia saja sana. Entah berapa lama untuk melupa, kuharap kau sadar puan. Sekian

Bangkit Dari KeterpurukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang