Di awal kisah, kamu selalu meyakinkan diriku bahwa kamu tidak akan menyakitiku seperti masalalu ku sebelumnya. Lalu kamu berucap komitmen kepadaku, bahwa kamu tetap akan selamanya tinggal.
Baru setengah perjalanan kita, nahasnya kamu menyepelekan komitmen yang selamanya dibangun. Kamu dengan lantang pergi, dan aku dengan lantang menahan. Tapi apa? Kamu tetap pergi, dan ternyata kamu sudah jatuh hati kepada orang lain. Mungkin, itu alasan kamu meninggalkanku. Mencari sesuatu yang tidak ada didalam diriku kepada orang lain, sungguh itu salah satu kehebatanmu.
Sementara kehebatan ku adalah ketika kamu sedang merasa sedih, gundah dan gelisah aku selalu ada. Lalu, dia kemana? Orang yang katanya selalu ada, selalu pengertian, kenapa aku yang selalu ada disaat seperti itu?
Aku tidak tega melihat airmatamu jatuh,
Dengan sigap, aku selalu berucap.
"DON'T BE SAD."
Hanya kata itu yang bisa aku ucap. Sebenarnya banyak kata yang ingin aku ungkap. Seperti,
Apa kamu baik-baik saja,
Sudah hentikan tangismu, ada aku kok!
Aku akan bertingkah konyol, jika itu membuatmu tersenyum lagi.Jika aku terlalu perhatian terhadapmu, aku hanya takut. Takut jika harus terjebak masa lalu (lagi).
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Dari Keterpurukan
PoetryBangkit dari masa lalu yang menghantui pikiran, dan kenangan. Fase dimana dari awal saya terpuruk menjadi bahagia seperti sekarang. Semua tergantung masing-masing orang. Ingin bertahan tetapi disakiti atau melepaskan Demi kebahagiannya. Tuhan tidak...