Tidak ada seorang pun ingin memiliki kenangan pahit, apa lagi terjadi sebuah Pengkhianatan. Terimakasih sudah meninggalkanku demi ia. Apakau bahagia setelah memutuskan meninggalkan tempo lalu? Kuharap iya.
Pengkhianatanmu menjadi sebuah pengalaman terbesarku. Kukira hubungan kita baik-baik saja waktu itu, ternyata rencana mu meninggalkanku sudah jauh-jauh hari direncanakan. Tapi kenapa tidak terus terang? Mengapa kau menggunakan alasan lain untuk meninggalkan? Apa kau takut melukaiku? Jujur saja, mencintaimu waktu itu sama saja aku memeluk pohon kaktus, semakin disayang semakin sakit kurasa.
Perselingkuhanmu sudah kucium sedari dulu, namun aku memilih bungkam. Sebab aku ingin KITA tetap baik-baik saja, nyatanya itu adalah tamparan terbesarku. Kata kita sudah tak berarti, karna kamu sudah menggunakan kata KITA dilain hati.
Dulu, kau bilang "kita akan sama-sama melewati badai itu berdua." Nyatanya kau pergi dengan lain pria. Kau tinggalkan, kau hempaskan, dan kau campakkan.... Persetan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Dari Keterpurukan
PuisiBangkit dari masa lalu yang menghantui pikiran, dan kenangan. Fase dimana dari awal saya terpuruk menjadi bahagia seperti sekarang. Semua tergantung masing-masing orang. Ingin bertahan tetapi disakiti atau melepaskan Demi kebahagiannya. Tuhan tidak...